Pengamat Sebut Ada 5 Kubu di PDIP, Dari Puan Maharani sampai Jokowi

Pengamat Sebut Ada 5 Kubu di PDIP, Dari Puan Maharani sampai Jokowi

JAKARTA - Ada kubu-kubu di tubuh PDIP. Awalnya tersirat dari pernyataan Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief. Andi menyebut partainya sudah berkomunikasi dengan banyak partai termasuk PDIP. Tapi bukan kubu Sekjen Hasto Kristiyanto.

Internal PDIP menyangkal adanya kubu-kubu di dalam partainya. Namun seorang pengamat menyebut sangkalan itu mengingkari realitas sesungguhnya.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga menyebut, ada kubu-kubu di PDIP. Mulai Jokowi, Puan Maharani, Prananda, Budi Gunawan hingga Hasto Kristiyanto.

Jamaludin mengatakan, tidak ada partai politik yang terbebas dari kubu-kubuan atau faksi-faksi. Menurut dia, secara sosiologis, organisasi besar seperti partai politik, pasti melahirkan faksi-faksi.

Kelahirannya alamiah karena adanya kepentingan yang sama. Kepentingan inilah menyatukan mereka untuk diperjuangkan bersama.

“Hal yang sama juga terlihat di PDIP. Di partai ini setidaknya ada dua kubu atau faksi besar, yaitu trah Soekarno dan non trah Soekarno,” ujar Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (5/6).

Trah Soekarno juga masih dapat dibagi dua kubu, yaitu kubu Puan Maharani dan kubu Prananda Prabowo.

“Dua kubu ini tampaknya mempunyai kekuatan yang besar,” imbuh mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta itu menambahkan.

Sementara kubu non trah Soekarno sebenarnya cukup banyak. Namun ada tiga kubu yang tampaknya berpengaruh, yaitu kubu Jokowi, kubu Budi Gunawan, dan kubu Hasto Kristiyanto.

Jamiluddin yakin, kubu-kubu tersebut tentu berupaya memperjuangkan kepentingannya, termasuk untuk memunculkan calonnya pada Pilpres 2024.

Hanya saja, cara memperjuangkannya tidak frontal, karena semua kubu tersebut menghormati Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Jadi, masing-masing kubu akan terus memunculkan calonnya dengan langgam berbeda. Hal itu terus dilakukan sampai Megawati memutuskan pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024,” kata Jamiluddin.

“Namun cara kubu-kubu tersebut bisa saja menjadi frontal, bila Megawati tidak lagi memimpin PDIP. Setiap kubu akan berjuang secara terbuka untuk mewujudkan kepentingannya,” ucapnya seperti dikutip RMOL (Group Pojoksatu).

Berita sebelumnya, Partai Demokrat sudah menjalin komunikasi dengan semua partai politik. Yaitu, PKS, Partai Golkar, PKB, PPP, Partai Nasdem, Partai Gerindra, PAN, dan PDIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: