Ibu-ibu Harus Tahu, Begini Gambaran Sekolah Tatap Muka Kota Cirebon

Ibu-ibu Harus Tahu, Begini Gambaran Sekolah Tatap Muka Kota Cirebon

CIREBON – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon sudah merancang model pembelajaran tatap muka (PTM) atau sekolah tatap muka. Dan rencananya, Senin (21/6/2021) dilakukan simulasi.

Adapun simulasi tersebut tanpa dihadiri oleh siswa. Kasi Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Cirebon Toto Haryanto SPd MM mengungkapkan pelaksanaan PTM di bulan Juli 2021 harus melihat kondisi Covid-19.

Misalkan pada Juli kasusnya menurun dan zona hijau, maka PTM bisa dilaksanakan dengan terbatas 25% dari total kapasitas.

\"Jadi kita lihat perkembangannya. Tetap pakai blended learning, ada yang tatap muka sebagaian, ada juga yang PJJ,\" ujar Toto.

Berikut Gambaran PTM di Kota Cirebon:

  • Diterapkan enam hari kerja dengan pemberlakuan Senin hingga Sabtu yang dibagi dua hari secara berturut-turut.
  • Akan menerapkan jarak satu setengah meter dengan kapasitas maksimal 25 persen. Misal ada 20 anak satu kelasnya. Nanti 5 orang di sekolah, sisanya PJJ.
  • Guru akan merekam materi yang diajarkan kepada siswa dikelas, lalu dibagikan kepada mereka yang mengikuti PJJ.
  • Untuk pembelajaran blended secara langsung real time, Disdik Kota Cirebon belum bisa melaksanakan untuk semua sekolah yang ada di Kota Cirebon. Pasalnya, peralatan di masing-masing sekolah belum tentu ada kesiapannya.
  • Disdik juga sudah menyiapkan dua kemungkinan terburuk apabila tidak dapat melakukan PTM di bulan Juli. Rencananya disdik akan memperkuat video conference ataupun bekerjasama kembali dengan RCTV melalui tayangan PJJ Daring.

Sementara itu, Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, sejauh ini Pemkot Cirebon sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Cirebon untuk melakukan simulasi hingga persiapan menjelang PTM Juli nanti.

Rencananya simulasi PTM tanpa siswa itu untuk melihat kesiapan sarana dan pra sarana untuk pencegahan Covid-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Edy Sugiarto MKes mengatakan selama penigkatan kasus Covid-19 di Kota Cirebon masih tinggi dan angka postif ratenya di atas 15%, maka akan sulit sekali untuk membuka sekolah.

\"Kita menyatakan apa adanya. Sangat berisiko kalau Covid-19 di Kota Cirebon masih tinggi dan angka postif ratenya di atas 15%. Tapi dengan kebijakan jumlah dan waktunya dikurangi, tentunya ini adalah harapan masyarakat. Nanti gusus tugas saja yang menentukan,” ujar Edy. (jrl)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: