Maling Gasak Komputer SMPN 1 Ciawigebang
Kerugian Puluhan Juta Rupiah KUNINGAN- Belum juga terungkap siapa pelaku pencurian puluhan komputer di SMK Bhakti Husada akhir pekan kemarin, kejadian serupa kembali terulang. Kali ini yang menjadi sasaran kawanan pencuri yakni SMPN 1 Ciawigebang, Senin (9/9) pagi. Dari sekolah yang berlokasi di wilayah Kuningan timur tersebut, para garong yang diperkirakan lebih dari satu orang itu sukses membawa kabur puluhan komputer. Kerugian yang ditanggung sekolah akibat kejadian ini ditaksir mencapai Rp22 juta. Kejadian tersebut kali pertama diketahui penjaga sekolah, Abidin. Dalam keterangannya kepada petugas kepolisian, Abidin menerangkan, jika dia sama sekali tidak mengetahui peristiwa pencurian di sekolahnya. Dia tak menyangka bakal ada kejadian pencurian. Saat pulang usai dinas malam sekitar pukul 05.00, suasana di sekolahnya relatif aman. Tak ada tanda-tanda akan ada kejadian. “Saya baru pulang dari sekolah sekitar pukul 05.00 setelah dinas malam. Sebelum pulang, seperti biasa saya keliling sekolah mengecek pintu dan ruangan. Setelah merasa aman dan semua ruangan terkunci, saya memutuskan pulang ke rumah. Dan baru kembali ke sekolah sebelum pukul tujuh pagi. Namun saya kaget setelah mengecek ruangan laboratorium kondisinya acak-acakan, dan pintunya terbuka,” terang Abidin kepada petugas Sat Reskrim Polres Kuningan yang datang ke lokasi kejadian setelah mendapat laporan. Abiding selanjutnya melaporkan kejadian itu kepada guru dan kepala sekolah. Pihak sekolah lalu melapor ke Polsek Ciawigebang. Selang beberapa saat, Kapolsek Ciawigebang Kompol Erawan Kusmayadi dan tim identifikasi dari Polres Kuningan tiba di lokasi kejadian. Petugas kemudian melakukan olah TKP dan memeriksa saksi. Kapolres Kuningan AKBP Harry Kurniawan SIK melalui Kapolsek Ciawigebang, Kompol Erawan Kusmayadi menjelaskan kronologi pencurian di SMPN 1 Ciawigebang. Berdasarkan hasil olah TKP diketahui, jika para pencuri diduga masuk ke dalam ruangan laboratorium setelah merusak gembok yang menempel di pintu menggunakan linggis. Petugas juga menemukan barang bukti berupa linggis yang dipakai pelaku untuk merusak gembok. Selain laboratorium, para pencuri juga menyantroni ruangan lainnya yang ada di sekolah tersebut. Aksi kawanan maling itu leluasa lantaran situasi di sekitar sekolah terbilang sepi. Dari ruangan itu, para pencuri membawa kabur 10 mother board, 13 hardisk, laptop, LCD dan CPU wireles. “Dugaan kami, kawanan maling masuk ke dalam ruangan laboratorium setelah merusak gembok yang berada di pintu. Kemudian mengacak-ngacak dan membawa kabur barang berharga yang berada di ruangan tersebut. Berdasarkan keterangan penjaga sekolah, dia (Abidin, red) baru pulang sekitar pukul 05.00. Keterangan saksi masih ditelusuri kebenarannya,” ujar mantan Kasat Sabhara Polres Kuningan tersebut kepada Radar, kemarin (9/9). Menurut Erawan, pernyataan penjaga sekolah terus dikembangkan penyidik. Apalagi polisi menemukan CPU yang isi hardisk-nya sudah diambil maling. Barang tersebut berada di lapangan tak jauh dari sekolah. “Itu berarti kalau kejadiannya jam lima pagi, dan penjaga sekolah baru pulang dan kembali lagi, ada kemungkinan malingnya beraksi dengan cepat. Keterangan penjaga sekolah itu yang sedang kami pelajari,” ungkapnya. (ags) FOTO: AGUS PANTHER/RADAR KUNINGAN BERAKSI LAGI. Kapolsek Ciawigebang Kompol Erawan Kusmayadi didampingi guru SMPN 1 Ciawigebang tengah mengecek ruangan yang dibobol maling, kemarin (9/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: