Kardinal AS yang Antivaksin Kini Dirawat
AMERIKA - Kardinal Raymond Burke, seorang tokoh konservatif di gereja Katolik Amerika Serikat (AS), kini sedang dirawat akibat Covid-19. Kondisinya cukup parah karena harus dipasangi ventilator di ruang ICU. Sebelumnya, dia menjadi sorotan karena pernyataannya yang bersifat antivaksin.
Sosoknya dikenal skeptis terhadap vaksin. Kini, Kardinal Burke justru terbaring sakit dan harus memakai ventilator setelah dites positif Covid-19.
“Para dokter berusaha untuk kemajuan kondisinya,” kata akun Twitter resmi Kardinal di AS.
Jemaat gereja diminta untuk berdoa Rosario untuk Kardinal. Kardinal yang berusia 73 tahun itu sebelumnya sering terlihat tanpa mengenakan masker saat berada di Roma, Italia.
Pada Mei lalu, Kardinal Burke berbicara keras menentang vaksin Covid-19. Dia mengatakan bahwa vaksinasi itu sendiri tidak dapat dipaksakan secara totaliter pada warga negara. Dia juga menyebarkan hoax bahwa vaksin telah dikembangkan melalui penggunaan garis sel janin yang diaborsi. Kardinal juga mengatakan ada semacam microchip yang ditempatkan di bawah kulit setiap orang, sehingga setiap saat seseorang dapat dikendalikan oleh negara.
Para ahli kesehatan kesal dengan informasi yang salah itu dan telah berulang kali membantah teori konspirasi semacam itu. Kardinal Burke sendiri belum mengonfirmasi apakah dia telah divaksinasi.
Kardinal Burke yang sebelumnya menjadi Uskup Agung St Louis, diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada 2010. Kardinal Burke kemudian diturunkan dari posisi senior di Vatikan oleh Paus Fransiskus pada 2014. Kardinal Burke juga sering dianggap sebagai kritikus Paus.
Kardinal Burke sering dipandang sebagai biang keladi dari sebuah faksi yang menentang Paus Fransiskus mengenai isu-isu termasuk aborsi dan homoseksualitas. Kardinal yang memiliki ikatan kuat dengan mantan penasihat Donald Trump, Steve Bannon itu juga berbicara menentang imigrasi. (jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: