Sambut Hari Santri Nasional, BPIP Helat Pembinaan Ideologi Pancasila di Cirebon

CIREBON – Menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2021, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan pembinaan ideologi Pancasila di Aston Hotel and Convention Cirebon.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari yakni, Kamis-Jumat (16-17/9/2021). Dengan menghadirkan sejumlah tokoh sebagai narasumber.

Direktur Penyelenggaraan Diklat BPIP, Drs H Sahlan MSi mengatakan, BPIP mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Juga melaksanakan penyusunan standardisasi pendidikan dan pelatihan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta memberikan rekomendasi.

“Diperlukan cara-cara baru yang luar biasa, memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0. yang telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, berintaraksi dan berorganisaisi dalam skala besar lintas negara,” kata Sahlan, kepada Radar Cirebon, Kamis (15/9/2021).

Terkait kegiatan yang dilaksanakan di Cirebon, Sahlan mengungkapkan, ini tidak terlepas dari posisi Cirebon sebagai kota yang di dalamnya terdapat banyak sekali kegiatan seperti pelayaran, perdagangan, pendidikan, perikanan, kuliner, Batik, serta jasa lainnya.

Cirebon juga dikenal dengan sebutan kota wali, karena didirikan oleh seorang wali, yaitu Syeikh Syarifhidyatullah atau Sunan Gunung Jati.

Dengan sejarah panjang yang dimiliki tersebut, maka Cirebon memiliki banyak lembaga keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren.

Kegiatan ini juga kami maksudkan sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam menyambut peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2021, yang akan diperingati pada tanggal 22 Oktober 2021.

Pengembangan program pendidikan PIP ini merupakan insiatif strategis dalam upaya memberikan layanan dan jangkauan pendidikan dan pelatihan PIP kepada seluruh anak bangsa di seluruh Indonesia, dengan mengembangkan metode pendidikan yang adaptif, akomodatif, dan pendekatan partisipatif dari seluruh kelompok yang menjadi target.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

• Ini Identitas 4 TKW Asal Cirebon dan Majalengka di Irak, Minta Dipulangkan
• Pengakuan Calon Kepala Sekolah di Kabupaten Cirebon, Beres Diklat, Dihubungi, Diminta Setoran

Sumber: