Jangan Tergiur dengan Obat Harga Murah
CIREBON - Mengantipasi beredarnya obat palsu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon melakukan monitoring (pengawasan) ke sejumlah toko obat dan apotek di wilayah Kota Cirebon. Pengawasan tersebut dilakukan Dinkes bekerjasama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta. \"Dalam monitoring tersebut, Dinkes bekerjasama dengan BBPOM rutin dilakukan. Satu tahun bisa dua atau tiga kali, tergantung BBPOM pusat,\" ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edi Sugiharto MKes. Ketika disinggung apakah di Kota Cirebon sejauh ini menemukan obat-obat palsu, Edi mengaku belum menemukannya. \"Sampai saat ini jarang, bahkan tidak ada. Kalaupun ditemukan, kita tidak segan-segan menyerahkannya kepada pihak berwenang, dalam hal ini BBPOM. Biarkan mereka yang melakukan perbuatannya itu diberi tindakan sesuai peraturan yang berlaku,\" tandasnya. Edi meminta masyarakat agar mewaspadai serta tidak mudah tergiur oleh penjualan obat palsu. Apalagi kalau harga yang ditawarkan harga murah. \"Jangan terpancing dengan harga yang murah. Sebelum membeli obat, masyarakat harus memperhatikan secara teliti. Hal ini untuk membedakan secara fisik apakah obat itu obat palsu atau obat asli. Misalnya, lihat apakah obat tersebut memiliki nomor register dari BPOM, itu bisa dilihat pada kemasan strip atau kotak obat. Kemudian harus perhatikan tanggal kedaluarsanya,\" jelas dia. Tak hanya itu, Edi juga menyarankan agar masyarakat membeli obat di apotek yang berasal dari distributor obat resmi. \"Apotek mempunyai izin resmi dari dinas kesehatan setempat dan di bawah pengawasan seorang apoteker. Selain itu, diharapkan masyarakat membeli obat dengan resep dokter,\" harapnya. (mik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: