BUMN Jadikan Jabar Produsen Buah Tropik Terbesar

BUMN Jadikan Jabar Produsen Buah Tropik Terbesar

LAHAN subur dan keberadaan perguruan tinggi unggul di Jawa Barat (Jabar) dilirik Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Provinsi ini tengah dikembangkan menjadi sentra buah tropik untuk mengisi pasar ekspor. “Jawa Barat kita jadikan produsen buah tropik terbesar di Indonesia. Upaya ini sedang berjalan,” ujar Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, pada pembukaan Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) XXIII di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (19/9). Dahlan membahas soal tersebut saat menyinggung upaya penguatan pondasi ekonomi, khususnya sektor industri dalam negeri. Dia menyebut beberapa ketimpangan kebijakan berlangsung selama bertahun-tahun, termasuk di dalamnya tidak dimanfaatkannya potensi sumberdaya manusia (SDM) dan sumberdaya alam (SDA). Di bagian lain, kata Dahlan, pasar ekspor terbuka luas. Salah satu keputusan yang diambil pemerintah pusat, ungkap Dahlan, yakni menjadikan Jabar sebagai sentra buah tropik. Bila proyek berjalan sukses, maka hal sama akan dilaksanakan di berbagai provinsi mulai Sumatera Utara sampai Sulawesi Selatan. “Di Jabar kita sudah menanam manggis di atas lahan 3.000 hektare. Juga durian seluas 3.000 hektar. Ini awal. setelah itu kita lanjutkan dengan buah alpukat dan seterusnya,” papar Dahlan lagi. Persoalannya, kebanyakan buah dalam negeri berwarna hijau. Warna ini, oleh konsumen luar negeri, dipandang buah mentah dan masam. Padahal kenyataannya tidak. Karenanya, ahli Institut Pertanian Bogot (IPB) diharap mampu melakukan rekayasa agar fisik dan rasa buah dikembangkan sesuai dengan selera internasional. Dahlan menyakini, Indonesia akan mampu menjadi pengekspor buah terbesar di dunia. “Nah, karena pasar dunia menuntut suplai yang terus menerus, maka pengembangan buah tropik dilakukan di sepanjang bentangan Nusantara.” ulas Dahlan. Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kepada wartawan di arena Kongres PWI XXIII mengatakan, sangat mendukung kebijakan yang diterapkan pemerintah pusat. Heryawan juga optimistis Jabar beberapa tahun mendatang segera menjadi penghasil buah tropis terbesar di Indonesia, dan mampu mengisi pangsa pasar dunia. “Tidak ada masalah. Sejauh ini rencana berjalan baik. Toh, budidaya buah tropik bukan hal baru di Jabar,” jelas Heryawan. Bagi dia, Meksiko saja mengentaskan kemiskinan sebagian penduduknya melalui pengembangan besar-besaran budidaya pisang. Strategi ini, kata Heryawan, membuahkan hasil. “Mengapa tidak benar-benar serius mengoptimalkan potensi pertanian dan perkebunan kita. Negeri ini luar biasa suburnya,” kata Heryawan. (be/medcen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: