0 Valencia v Swansea City 3, Tuan Rumah Tak Berdaya
VALENCIA - Di antara seluruh laga di matchday pertama Europa League, pertemuan antara Valencia dan Swansea City mendapatkan perhatian yang besar. Valencia yang menjadi tuan rumah, menjamu tim asal Inggris yang menjalani debutnya di Eropa setelah lebih dari 20 tahun. Tapi, siapa sangka jika hasil akhir laga itu berat sebelah dan lebih memihak sang tamu. Swansea menghukum tuan rumah dengan tiga gol tanpa balas. Apalagi, penguasaan bola menunjukkan Swansea unggul 65-35 persen. Jalannya pertandingan mutlak menunjukkan Valencia tak berkutik di hadapan publiknya sendiri di Stadion Mestalla. Lumpuhnya permainan tuan rumah tak lepas dari kartu merah yang didapatkan Adil Rami pada menit ke-10. Pemain belakang asal Prancis itu melanggar Wilfried Bony yang berpeluang mencetak gol. Dengan sepuluh pemain, tim asuhan Miroslav Djukic tak mampu mengimbangi Swansea yang sudah dominan sejak awal laga. Tak berapa lama setelah kartu merah Rami, Bony mencetak gol pada menit ke-14. Swansea yang menurunkan enam pemain berkebangsaan Spanyol menambah keunggulan melalui Michu (58’) dan Jonathan de Guzman (62’). \"Sudah pasti kartu merah di awal memberi pengaruh pada permainan. Tapi, pengalaman saya di sepak bola selama bertahun-tahun, saya sering menyaksikan tim dengan sepuluh pemain masih bisa menang. Sebenarnya kami mendominasi permainan sejak menit pertama hingga menit terakhir,\" beber Michael Laudrup, Manajer Swansea. Laudrup merasa terkejut timnya bisa mengalahkan Valencia yang lebih dari satu dekade terakhir menjelma sebagai salah satu tim elit di Spanyol. Penilaiannya sangat beralasan. Sebab, Laudrup kenyang pengalaman di Spanyol. Pria Denmark itu delapan tahun berkarir sebagai pemain di Spanyol, yakni bersama Barcelona (1989-1994) dan Real Madrid (1994-1996). Valencia juga jadi favorit di Grup A Europa League, juga salah satu favorit kuat juara. Laudrup mengakui masih terlalu dini menilai Valencia tersisih dari persaingan. Apalagi jika menyebut Swansea jadi salah satu favorit baru. \"Tak banyak yang menduga ini terjadi, tapi ini hanya satu dari enam laga di fase grup. Jika kami tidak menang di kandang pada laga berikutnya, maka kami kembali ke awal lagi,\" ujar Laudrup. Dalam laga tersebut Laudrup memasang enam pemain asal Spanyol. Jumlah tersebut bahkan lebih banyak dari pemain asal Spanyol yang dipasang Miroslav Djukic dalam skuadnya. Termasuk pemain yang tampil dari bangku cadangan, hanya lima pemain Spanyol yang tampil dari pihak Valencia. Terlepas dari itu, catatan Swansea dan Valencia di ajang Eropa seperti bumi dan langit. Penampilan terakhir Swansea di Eropa terjadi pada Piala Winners 1991. Di laga terakhirnya, mereka kalah 0-8 dari AS Monaco (Prancis). Sementara Valencia menjadi juara Piala Winners 2004 dan dua kali menjadi finalis Liga Champions dalam 14 musim terakhir. Hasil tersebut memperburuk perjalanan Valencia musim ini. Dalam tiga laga terakhir Pimera Division, mereka selalu kalah. Sehingga, hasil tersebut membuat Valencia mendapatkan empat kekalahan beruntun dalam empat pekan terakhir. \"Kami datang dengan tekanan untuk membuat semuanya jadi lebih baik. Secara mental, tim sangat lemah. Kini tak ada pilihan lain selain terus berusaha dan berjuang untuk mencari kunci yang tak kunjung kami temukan,\" ujar Djukic. (ady)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: