Harga Telur Anjlok, Harga Pakan Terus Naik

Harga Telur Anjlok, Harga Pakan Terus Naik

CIAMIS - Peternak ayam petelur di Kabupaten Ciamis mengeluhkan anjloknya harga telur di pasaran. Sementara harga pakan terus naik, sehingga antara pendapatan dan pengeluaran tidak sebanding.

Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Ciamis (P2APC) H Ade Kusnadi  alias Akaw mengatakan, peternak di Priangan Timur khususnya Ciamis saat ini mengeluhkan dengan anjloknya harga telur di pasaran. Sementara, pakan ayam petelur justru mengalami kenaikan.

“Kalau seperti itu, otomatis para peternak mengalami kerugian,” ujarnya kepada Radar, Jumat (1/10).

Lebi lanjut dikatakannya, untuk harga telur di Ciamis saat ini Rp14.000-15.000, jelas anjlok luar bisa dibandingkan sebelumnya. Persoalan ini sekarang menjadi beban yang belum terselesaikan, bahkan tidak sedikit para peternak yang putus asa menyikapi persoalan ini.

“Kalau secara hitung-hitungan, kerugian yang dialami Rp4-5 ribu. Kalau menghitung ke biaya produksi pakan saat ini, kita menjual harga telur jangan kurang dari Rp19 ribu supaya masih tetap mendapatkan keuntungan. Namun, sekarang di pasaran harga telur Rp14 ribu, otomatis peternak rugi,” ujarnya, menjelaskan. Persoalan ini, kata dia, menjadi pekerjaan rumah pemerintah, dalam hal ini Dinas Pertanian bagaimana bisa dicarikan solusinya. Karena, kalau kondisi ini dibiarkan para peternak ayam petelur ini gulung tikar.

“Ya kita ketahui, pakan mahal karena harga jagung sebagai bahan baku pakan juga mahal, artinya harus ada solusi dalam menyelesaikan harga pakan,” ujar dia.

“Kalau menurut saya, Indonesia yang luas dengan tanahnya subur harus digalakan menanam jagung, sehingga dampak lainnya harga pakan ayam bisa lebih terjangkau. Awalnya saya punya ayam kurang lebih 17 ribu ekor, sekarang sudah kosong hanya tersisa 500 ekor saja. Karena kami mengalami kerugian terus dan bingung harus seperti apa. Intinya mudah-mudahan segera ada solusi,” harap dia.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis H Syarif Hidayat saat dikonfirmasi mengenai persoalan peternak ayam petelur yang kondisinya terancam gulung tikar karena harga pakan naik dan telur anjlok. “Rencananya mau ada rapat susulan dengan para peternak. Tadi hanya  sebatas SKPD terkait dipimpin Pak sekda, intinya belum ada hasil,” jelasnya.(isr)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: