Panwas Dinilai Perankan “Drama OVJ”
KUNINGAN – Kesibukan Panwaslu Kabupaten Kuningan belakangan ini menuai tanggapan dari berbagai kalangan. Bahkan muncul kritik pedas yang menganggap panwas kini tengah memerankan drama “Opera van Java”. Sebab kesibukan yang dilakukan panwaslu dinilai terlambat. Kritik tersebut dilontarkan Aktivis F-Tekkad, Soejarwo. Dia tidak terpengaruh oleh hiruk-pikuk kesibukan para anggota Panwaskab Kuningan. Justru sebaliknya, ia merasa aneh lantaran kesibukan tersebut dilakukan usai pencoblosan dan pleno KPU. “Pemanggilan-pemanggilan itu saya kira hanya sekadar pencitraan saja agar terkesan panwas bekerja ekstra. Padahal pemanggilan yang dilakukan panwas usai pleno KPU tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil,” kata Jarwo kepada Radar, kemarin (25/9). Mestinya, kesibukan seperti yang belakangan ini terlihat dilakukan sejak lama. Bahkan sesuai dengan tupoksi yang dimiliki, seharusnya panwas bekerja ekstra mencari berbagai bukti. Bukan malah bersembunyi di balik ada dan tidaknya laporan. “Kalau yang saya amati waktu itu, pas lagi sibuk-sibuknya jelang pencoblosan malah menggelar bimtek. Padahal bimtek itu kan bisa diagendakan usai pencoblosan,” sindir pria yang akrab dengan sapaan Mang Ewo tersebut. Ia menganalogikan sebuah pertandingan sepak bola, panwas di sini merupakan wasit. Jika wasitnya meniup peluit terlambat karena harus menunggu laporan, maka pertandingan bisa kacau. Selain itu, Jarwo menyayangkan statemen ketua panwas tempo hari yang mengatakan, bagi-bagi barang pada hari tenang merupakan bagian dari baksos. Sehingga praktik seperti itu dianggap bukan pelanggaran pemilu. “Masa bagi-bagi sembako, alat mandi dan barang lainnya disebut bagian dari baksos. Apalah artinya hari tenang kalau masih seperti itu. Yang ada malah jadi hari tegang,” ketusnya. Pengakuan Bupati H Aang Hamid Suganda terkait pemanggilannya oleh panwas sebelum pencoblosan, tidak luput dari kritiknya. Jika beralasan surat panggilan panwas tidak terbaca, maka pihaknya menilai ada kebobrokan manajemen di gedung putih. Sementara itu, dalam beberapa hari ini, panwas tengah disibukkan oleh berbagai agenda pemanggilan. Mulai dari Cabup Utama Hj Utje Ch Suganda, Bupati H Aang Hamid Suganda, Kepala Dinas Binamarga dan berbagai pihak lainnya. Bahkan kemarin (25/9) panwas pun memanggil ketua dan anggota PPK Cigandamekar kaitan dengan insiden hilangnya berita acara pada sidang pleno KPU. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: