Jembatan Gantung Terpanjang di Losari Buatan Pramuka, Masuk Rekor Muri

Jembatan Gantung Terpanjang di Losari Buatan Pramuka, Masuk Rekor Muri

CIREBON- Jembatan gantung (jemtung) terpanjang buatan Pramuka di Indonesia yang menghubungkan dua di provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah siap digunakan. Lokasinya antara Desa Kalirahayu Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon dan Desa Limbangan, Kecamatan Losari, Brebes. Jembatan tersebut diresmikan oleh Ketua Kwarda Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil, Kamis pagi (11/11).

Atalia mengatakan jembatan yang dibangun Kwarda Jabar dan berbagai pihak itu memakan waktu tak sampai satu bulan. “Pembangunan jembatan gantung Pramuka ini sangat cepat sekali. Hanya sekitar tiga minggu jembatan gantung ini bisa berdiri dan siap difungsikan,” tuturnya.

Terkait dengan keamanan saat penggunaan jembatan gantung oleh masyarakat, Atalia mengatakan sudah memenuhi standar jembatan gantung dan diuji oleh para ahli yang berwenang. “Keamanannya sudah sesuai standar jembatan gantung pada umumnya dan sudah memenuhi standar,” tegasnya.

Dia mengatakan adanya jembatan gantung Pramuka ini tentunya cukup membantu mobilitas warga perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Kita Pramuka membangun jembatan gantung ini karena memang permintaan dari warga. Selama ini warga harus memutar jarak yang cukup jauh. Alhamdulillah dengan adanya jembatan ini, bisa membantu warga dalam mobilisasi keseharian,” teranya.

Terpisah, Waka Pusinfo Kwarda Jabar Adang D Bokin mengatakan jembatan gantung dengan panjang 160 meter ini dinobatkan sebagai jembatan gantung terpanjang di Indonesia yang pernah dibuat Pramuka dan menghubungkan dua provinsi. “Makanya jembatan gantung Pramuka ini mendapatkan rekor dari MURI,” ujarnya.

Adang mengungkapkan jembatan gantung ini tentu harus ada yang mengelola setelah beroperasi. “Karena ada aturan keamanan yang berlaku pada jembatan gantung ini. Pertama, jika ada kendaraan sepeda motor melintas, maka hanya diperbolehkan satu motor yang melintas. Jadi diatur supaya tidak semua bisa serentak di atas jembatan,” katanya.

Sementara salah satu pengelola jasa penyeberangan orang dan motor yang menggunakan perahu, Samsuri, mengatakan adanya jasa penyeberangan sungai Cisanggarung ini sangat dibutuhkan warga. “Karena kalau muter cukup jauh bisa sampai 10-15 km,” kata Samsuri kepada Radar.

Samsuri mengatakan biaya jasa penyeberangan kendaraan gunakan perahu cukup murah. “Sekali nyebrang ini dua ribu satu motor. Mau orangnya satu atau dua, yang jelas satu motor itu dua ribu rupiah,\" ujarnya.

Dia mengungkapkan, setiap hari pihaknya selaku jasa penyebrangan bisa mengantongi minimal Rp300 ribu.  Dia pun tidak merasa khawatir dengan adanya jembatan gantung Pramuka ini. “Yang mau pakai jembatan gantung silakan saja. Jadi gak khawatir,” katanya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: