Perubahan Jenis Kelamin Warga Dukupuntang Diterima Hakim PN Sumber, Perubahan Nama Ditolak, Pengacara Ajukan K

Perubahan Jenis Kelamin Warga Dukupuntang Diterima Hakim PN Sumber, Perubahan Nama Ditolak, Pengacara Ajukan K

CIREBON – Perubahan jenis kelamin warga Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon yang berkelamin ganda menyita perhatian. Majelis Hakim PN Sumber tidak menyetujui perubahan nama.

Padahal, ketiga remaja yang memiliki kelamin ganda tersebut, dua diantaranya bakal berganti kelamin menjadi laki-laki.

Namun, nama yang mereka sandang masih layaknya perempuan. Karenanya, keputusan majelis hakim dinilai janggal.

Ketiga anak tersebut selama ini dikenal sebagai remaja perempuan.

Setelah menemui beberapa kejanggalan, fisik maupun psikis, mereka akhirnya menjalani serangkaian pemeriksaan medis.

Oleh para dokter anak paling tua di antara ketiganya berinisial Ft (21), dinyatakan memiliki rahim yang tidak sempurna dan berkelamin ganda.

Sedangkan dua anak yang terakhir tidak memiliki rahim dan indung telur serta berkelamin ganda atau ambiguous genitalia.

Pada perkembangannya, anak paling tua di antara ketiga anak ini lebih memilih menjadi perempuan, karena sudah merasa nyaman dan dia merasa nalurinya juga perempuan.

Adapun kedua adiknya, Nrb (17), dan Hdh (15), memilih menjadi laki-laki.

Kuasa hukum dari Kantor Topik and Partners, Topik SH mengatakan, lazimnya perubahan jenis kelamin diikuti juga dengan perubahan nama.

Atas berbagai kejanggalan putusan hakim PN Sumber, Kabupaten Cirebon, itu pemohon, melalui penasihat hukum menyatakan banding ke tingkat kasasi agar permohonannya dikabulkan secara lengkap.

“Amar putusan hakim yang mengabulkan permohonan perubahan jenis kelamin tetapi menolak perubahan nama itu, menurut kami, keliru,” kata Topik, dalam siaran pers tertulis, kepada radarcirebon.com, Selasa (7/12/2021).

“Sekali lagi, jenis kelamin dan nama itu semestinya satu kesatuan,” imbuh dia.

Ahli tata bahasa Arab, Abdul Rifai menjelaskan, di dalam tradisi penamaan anak di Indonesia yang mayoritas warganya beragama Islam, masyarakat gemar memakai kata-kata dari bahasa Arab yang berarti baik dan mulia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: