Akademi Teroris, Tempat JI Ciptakan Kader
JAKARTA – Anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di Sumatera Utara (Sumut) ternyata memiliki akademi teroris. Akademi tersebut sebagai sarana kaderisasi anggota.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, sembilan orang anggota kelompok teroris JI yang tertangkap di Sumut, pada Kamis, 16 Desember 2021 memilki peran pengkaderan anggota. Pengkaderan anggota melalui akademi.
“Mereka memiliki akademi pendidikan dan kaderisasi disingkat Adira, tujuannya adalah untuk rekrutmen anggota JI,” kata Ramadhan, Jumat, 17 Desember 2021.
Dia menjelaskan, dari sembilan terduga teroris tersebut, empat di antaranya terlibat dalam pengurus Adira. Yakni DCL, penggurus struktur teritorial JI Sumut, menjabat sebagai Sekretaris Adira.
Kemudian SW merupakan sekretaris Adira Sumut, TMH selaku pembina Adira Sumut, dan ISS selaku kepala atau pembimbing Adira pusat dan Sumut.
Selain terlibat dalam kaderisasi, tersangka lainnya terlibat dalam yayasan amal JI bernama Lembaga Amil Zakat Baitul Mal Abdurahman Bin Auf (BM ABA) atau dengan nama lain Yayasan Ibnu Juazy.
Mereka yang terlibat dalam yayasan pendanaan JI, yakni MNA selaku pembina Yayasan Ibnu Jauzy, ASJ selaku dewan pengawas dan pembina ABA Sumut, sekaligus pendiri Yayasan Ibnu Juazy.
“Ada tiga orang tersangka yang perannya dalam yayasan pendaan JI,” terangnya.
Dua tersangka lainnya, masing-masing NG dan MS, perannya sama-sama membantu menyembunyikan buronan tindak pidana terorisme kelompok JI.
“NG ini perannya sebagai penghubung dan mengamankan DPO atau Matlubin atau pelarian kasus tindak pidana terorisme. Sedangkan MS sebagai anggota Tholiah (pengamanan Para DPO),” ungkapnya.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap sembilan orang terduga terorisme di Sumatera Utara (Sumut) pada Kamis, 16 Desember 2021. Kesembilannya merupakan anggota kelompok jaringan teroris JI. (ant/gw/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: