Bahlil Optimis Target Invetasi 2022 Terralisasi, Meski Omicron Sudah Ada

Bahlil Optimis Target Invetasi 2022 Terralisasi, Meski Omicron Sudah Ada

JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan optimismenya atas target realisasi investasi tahun 2022 sebesar Rp 1.200 triliun.

Menurut Bahlil, target tersebut bisa tercapai, dengan syarat kasus penyebaran Covid-19 dapat terkendali.

“Saya yakin target Rp1.200 triliun tercapai, syaratnya Covid-19 bisa terkendali. Jangan seperti saat Delta,” tutur Bahlil, Sabtu (18/12/2021) di Nusa Dua, Bali.

Dia menjelaskan, saat ini tingkat kepercayaan investor, baik dalam maupun luar negeri masih sangat tinggi untuk berinvestasi di Indonesia.

“Di Indonesia, sekalipun alami pandemi Covid-19, kepercayaan investor khususnya investasi asing langsung itu tinggi sekali,” jelasnya.

Pihaknya bisa membuktikan tingginya kepercayaan investor ke Indonesia dengan perizinan-perizinan usaha yang telah mereka  diperoleh.

Contohnya, PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, sebelumnya mengalami stagnasi dalam proses perizinan, karena persoalan tumpang tindih lahan.

Tapi, takkala Covid-19 melanda, pada triwulan I 2020, proyek tersebut bisaterealisasi.

Sejauh ini, lanjut dia, tidak ada rencana investasi yang mundur, khususnya rencana-rencana investasi yang sudah investor sampaikan.

“Rencana investasi yang mereka sampaikan kepada kami, tidak ada satupun yang diundur. Insya Allah tidak ada keraguan,” pungkasnya.

Diketahui, varian baru Covid-19 Omicron, sudah terdeteksi di Indonesia. Berdasarkan data dari Kemenkes, sudah ada tiga pasien Omicron yang saat ini menjalani karantina perawatan di Wisma Atlet.

“Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ (42) laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M (50) laki-laki perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi, Sabtu, (18/12/2021).

Dengan temuan dua kasus baru Omicron, Nadia mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu. Terlebih mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat. (jun)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: