Waktu Shalat Subuh di Indonesia Terlalu Cepat, Muhammadiyah Pernah Mundurkan sampai 8 Menit

Waktu Shalat Subuh di Indonesia Terlalu Cepat, Muhammadiyah Pernah Mundurkan sampai 8 Menit

Radarcirebon.com - Waktu shalat subuh Indonesia terlalu cepat 20 menit. Itu merupakan argumen Prof Toto Saksono dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka).

Sementara untuk sholat isya, terlambat 20 menit. Hal ini, cukup fatal bila tidak segera dibenahi.

Prof Toto mengatakan, dari hasil penelitian yang dilakukan sejak tahun 2017, dirinya mendapatkan banyak bukti terkait dengan kesalahan waktu tersebut.

Akademisi tersebut adalah alumni Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta dan menjadi dosen sampai 1994.

Jebolan Ohio State University dan University College London mengungkapkan, waktu shalat subuh di Indonesia terlalu cepat 20 menit. Bahkan sampai dengan 30 menit.

Prof Toto mengaku, melakukan penelitian ini sejak tahun 2017. Kemudian tahun 2018 sudah diterbitkan buku Evaluasi Awal Waktu Subuh dan Isya.

Bahkan akibat belum pernah dilakukannya perubahan waktu itu, Prof Toto mengaku sudah beberapa tahun ini tidak shalat berjamaah di masjid terutama subuh, maghrib dan isya.

Terkait dengan pengambilan data pada penelitian, Prof Toto mengaku, melakukan pengambilan data dari resort di seluruh dunia.

Di fasilitas itu, sebenarnya ada webcam yang memperlihatkan matahari terbit atau fajar dan sebenarnya bisa diakses secara gratis.

Keberadaan webcam itu, sesungguhnya lebih kepada perekaman matahari terbit untuk keperluan pariwisata. Tapi, ternyata bisa dipakai untuk menentukan fajar.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: