Sikap Moderasi Beragama Diperlukan Untuk Menjaga Kerukunan

Sikap Moderasi Beragama Diperlukan Untuk Menjaga Kerukunan

JAKARTA - Dalam mengamalkan ajaran agama, diperlukan wasathiyyah. Yakni sikap moderat dengan mamadukan ilmu serta tindakan. Hal ini disampaikan oleh, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad Windan Sukoharjo, Jawa Tengah, KH Mohammad Dian Nafi.

Dalam keterangannya, Ia menyampaikan bahwa masyarakat perlu ditanamkan pemahaman mengenai moderasi beragama, yaitu mengamalkan agama tidak secara ekstrem, menjadi berkaitan dengan kemaslahatan umat.

Menurutnya, kemaslahatan itu dapat dimaknai sebagai suatu keadaan baik yang menjadi tujuan manusia dalam menjalani hidup.

“Dalam ilmu ushul fiqh, ada tiga tingkatan kemaslahatan dalam konteks bernegara. Pertama, dharuriy (primer), yaitu menjaga kerukunan dan persatuan sesama warga bangsa. Hal ini mutlak dibutuhkan untuk menjaga keutuhan bangsa dan kesentosaan negara,” ujar KH Mohammad Dian Nafi.

Kemudian, tataran kedua adalah hajiy, yaitu mengetahui ajaran yang dianut oleh sesama warga bangsa dari agama yang berbeda, sehingga memudahkan pergaulan kemasyarakatan, muamalah sehari-hari, dan menjauhkan dari kerenggangan hubungan.

“Tingkatan ketiga adalah tahsiniy, yaitu menyampaikan pujian kepada warga yang berbeda agama atas kebaikan yang ada pada mereka. Semua itu mendukung kerukunan dan memudahkan hidup bermasyarakat secara damai,” kata Dian Nafi.

Dalam bermoderasi itu, Dian Nafi juga mengimbau para tokoh agama untuk selalu menanamkan moderasi beragama kepada umat Muslim demi mewujudkan kerukunan antarumat beragama.

Pernyataan ini muncul atas respon kegelisahan masyarakat atas perbedaan pendapat mengenai ucapan selamat hari raya umat beragama. (jun/ant/riz/fin)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: