Prasasti Pucangan, Dibawa Sir Thomas Stanford Raffles ke India, Disebut Calcuta Stone

Prasasti Pucangan, Dibawa Sir Thomas Stanford Raffles ke India, Disebut Calcuta Stone

Radarcirebon.com - Prasasti Pucangan berasal dari Kerajaam Mataram Baru, erta Raja Airlangga. Peninggalan ini tersimpan di Museum Kalkuta, dan kerap disebut Calcuta Sotne.

Prasasti Pucangan adalah prasasti yang dipahat disebuah lempengan batu besar. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan bahasa Sanseskerta.

Prasasti ditulis dengan menggunakan aksara Jawi dan ditemukan di era Gubernur Hindia Belanda Thomas Stanford Raffles, yang kemudian mengirimkannya ke Lord Minto di India.

Menurut Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia, Agus Aris Munandar, berisi informasi yang amat penting bagi benang merah sejarah peradaban Indonesia.

Prasasti itu menjelaskan kondisi geopolitik Jawa Tengah-Jawa Timur.

Karena memuat informasi perpindahan kekuasaan dari Mataram Kuno di Jawa Tengah ke Mataram Baru di Jawa Timur yang diinisiasi Mpu Sindok.

“Agak gelap kondisi di abad ke-10 dan abad ke-11 tanpa informasi yang diperoleh dari Prasasti Pucangan,” kata Agus Aris.

Agus Aris lalu menjelaskan muasal kata ‘Pucangan’.

Prasasti ini mengacu pada lokasi pertapaan Raja Airlangga.

Pucangan dalam bahasa Jawa Kuno bisa diartikan sebagai tumbuhan pinang.

Lokasi pertapaan Raja Airlangga yang tempatnya subur ditumbuhi pohon pinang.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: