Poltekpar Prima Internasional MoU dengan Poltekpar Palembang

Poltekpar Prima Internasional MoU dengan Poltekpar Palembang

CIREBON- Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Prima Internasional Cirebon kembali memperpanjang Memorandum of Understanding (MoU) antara Poltekpar Prima Internasional dengan Poltekpar Palembang yang akan memperluas jangkauan kerjasama antar kedua lembaga tersebut.

Penandatanganan dilakukan di Aula Poltekpar Prima Internasional Cirebon di Jalan Perjuangan, Selasa pagi (28/12). Dalam kesempatan itu, Direktur Poltekpar Prima Internasional Cirebon Dr Chondro Suryono bersama Direktur Poltekpar Palembang Dr Zulkifli Harahap MMPar CHE secara resmi menandatangani perpanjangan MoU tersebut.

Dr Zulkifli mengatakan pihaknya sebagai institusi pendidikan memiliki skup aktivitas yang tidak terlepas dari tri dharma perguruan tinggi, yakni proses penelitian dan pengembangan, pengabdian masyarakat, serta pendidikan dan pengajaran.

“Untuk itu kami mempersiapkan kedua instusi ini untuk saling mengembangkan. Apalagi saat ini tengah dikaitkan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sehingga, kegiatan yang dahulu pernah dilakukan akan lebih ditingkatkan,” terang Dr Zulkifli kepada Radar Cirebon.

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan yang telah dilakukan pada 2 tahun MoU lalu, seperti penelitian bersama dapat ditingkatkan lagi dan bisa bermanfaat kepada masyarakat serta pengambil kebijakan di Kota Palembang ataupun Kota Cirebon. “Ini bisa digunakan sebagai rekomendasi,” tambahnya.

Selain itu, pelaksanaan event bersama juga akan menjadi focus dari MoU tersebut, ditambah dengan keberadaan prodi yang sama dari dua kampus itu yakni program studi MICE. Sehingga, kolaborasi event bertajuk apapun dapat dilakukan. “Kita ingin anak-anak kita lebih terasah dan terampil dalam penyelengaraan sebuah event. Saat ini juga Palembang-Cirebon bisa kita bilang tidaklah jauh,” tuturnya.

Hal lain yang didorong adalah kegiatan internship dan pertukaran pelajar ataupun program studi bagi mahasiswa di kedua Politeknik. Salah satunya adalah program magang di hotel yang berada di Taiwan.

“Kita dorong karena hotel itu butuh mahasiswa kita praktik di sana. Selain itu kita dorong juga pengembangan kurikulum, mahasiswa, dosen, hingga institusinya. Sekarang juga sudah ada MBKM, jadi bisa mengambil minat di prodi di Kota Cirebon. Kita siapkan juknis dan juklaknya,” terangnya.

Dr Zulkifli juga memastikan pelaksanaan MoU itu juga tidak hanya sebatas menandatangani selembar kertas ataupun mengendap sebagai dokumen saja. Namun, akan dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan. “Kita siap pertanggungjawabkan,” tandasnya.

Senada, Direktur Poltekpar Prima Internasional Dr Chondro Suryono mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan pengembangan untuk kedosenan, termasuk dosen dari Poltekpar Prima Internasional yang dapat mengajar di Palembang.

“Masing-masing institusi punya kelebihan dan kekuatan di masing-masing program studi. Sehingga, kita bisa saling sharing. Termasuk juga pengembangan mahasiswa dengan tujuan yang sama. Dari Palembang bisa belajar kita, kita bisa belajar ke Palembang,” ujarnya.

Selain itu juga, pengembangan kurikulum antar kedua Poltekpar juga akan ditingkatkan. Seperti diketahui, Palembang lebih dominan kepada sport tourism, sedangkan Kota Cirebon lebih dominan kepada heritage tourism. Sehingga, proses penggabungan tersebut bisa berlangsung. “Kita tidak bisa sendiri. Kita harus kolaborasi. Nanti kita action langsung di Februari 2022. Nanti kita koordinasikan hal-hal apa yang harus dikoordinasikan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penanaman pohon secara simbolis yang dilakukan di Halaman Poltekpar Prima Internasional. Setidaknya 4 pohon itu antaranya Jamblang (Syzygium cumini) dan Kesambi (Schlechera Oeosa) sebagai bakti Poltekpar Prima Internasional kepada Pemkot Cirebon untuk melestarikan lingkungan. “Ini adalah bakti kita kepada Pemkot Cirebon. Apalagi saat itu Pak Walikota mengatakan ada kekurangan 20 ribu pohon di Kota Cirebon,”tutupnya. (jrl/opl)

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: