Massa Almanar dan Polisi Adu Mulut

CIREBON - Razia minuman keras (miras) yang dilakukan  Aliansi Masyarakat Amar Ma’ruf Nahi Munkar (Almanar) di sekitar Terminal Harjamukti, kemarin (12/10) berlangsung tegang. Saat menggeledah salah satu warung dekat Giant Express, pemilik warung menutup rapat lapak miliknya. Akhirnya setelah dibuka, ditemukan 20 liter tuak. Anak pemilik warung pun sempat menangis ketakutan lantaran digerebek oleh massa Almanar. Mendapati hal tersebut, Kapolsek Seltim Kompol Sutisna sempat terpancing emosi. Bahkan sempat terjadi adu mulut  Mengingat sweeping yang dilakukan Almanar diakuinya tidak melalui koordinasi dengan pihak kepolisian. Namun setelah dibicarakan bersama, akhirnya adu argumen pun usai. Dari sweeping tersebut, Almanar menyita sedikitnya 20 liter tuak, sejumlah botol minuman beralkohol dan juga alat kontrasepsi. Sweeping dilakukan di warung-warung pinggiran, dekat terminal Harjamukti. Dalam sweeping tersebut, Almanar juga menemukan satu pasangan mesum. Namun sayangnya, pasangan mesum tersebut berhasil kabur. Sementara barang bukti berupa puluhan liter tuak langsung dibuang massa.Koordinator Almanar Andi Mulya mengatakan, sweeping tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat. Dikatakan, pihaknya mendapatkan sejumlah laporan terkait keberadaan warung di sekitar terminal Harjamukti yang menjual minuman beralkohol. Terkait koordinasi dengan pihak kepolisian, diakui Andi pihaknya baru melakukan koordinasi setelah ada di lokasi sweeping. Namun, kata dia, sebagai masyarakat, pihaknya berhak untuk melakukan kontrol dan melakukan hal tersebut. Maka dari itu, dirinya juga meminta pihak kepolisian untuk mengefektifkan operasi yang ada. “Kami di sini sifatnya membantu. Kami masyarakat dan kami punya hak untuk membantu menjaga ketertiban masyarakat,” ujarnya. Dijelaskan, selain tuak, sasaran lain dari sweeping tersebut adalah keberadaan wanita seks komersial. “Banyak yang melapor pada kami, maka dari itu hal ini akan kami tindaklanjuti terus,” tegasnya. (kmg/jml)

Sumber: