Hubungan Makin Gawat, Menlu AS dan Rusia Bakal Bertatap Muka di Swiss

Hubungan Makin Gawat, Menlu AS dan Rusia Bakal Bertatap Muka di Swiss

DI tengah kebuntuan hubungan Moskow dan Washington, menteri luar negri kedua negara akan bertemu secara langsung di Jenewa, Swiss, pada Junat (21/1) waktu setempat.

Kabar pertemuan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dikonfirmas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam briefing harian yang digelar pada Kamis (20/1) di Moskow.

\"Para diplomat akan membahas proposal Rusia, yang bertujuan untuk menandatangani \'jaminan keamanan\', membatasi perluasan NATO ke perbatasan Rusia, dan menentukan kemungkinan langkah lebih lanjut untuk negosiasi tentang jaminan yang bertujuan meningkatkan keamanan di perbatasan benua Eropa,\" kata Zakharova, seperti dikutip dari TASS.

BACA JUGA:Breaking News! Rumah Mewah di Pegambiran Residence Didatangi Polisi, Ada Apa?

Sebelumnya pada pekan lalu, diplomat Rusia mengadakan pembicaraan darurat dengan perwakilan NATO tentang masalah keamanan, sebagai lanjutan dari diskusi sebelumnya antara pejabat dari Washington dan Moskow.

Berbicara Jumat pekan lalu, Lavrov menekankan bahwa Rusia menjadi semakin lelah dengan tindakan kekuatan Barat.

“Kesabaran Moskow telah berakhir. Kami sangat sabar, kami telah membuang banyak waktu,  dan sekarang saatnya bagi kami untuk pergi,\" ujarnya saat itu.

Desember tahun lalu, Moskow menyerahkan rancangan perjanjian ke Washington, dan satu lagi ke NATO, yang meminta jaminan seperti komitmen untuk mengurangi latihan militer di Eropa Timur dan larangan menempatkan rudal di dekat perbatasan Rusia.

BACA JUGA:Rumah Mewah di Pegambiran Residence Dipasang Police Line

Teks itu juga mencakup seruan bagi pihak Amerika untuk mengesampingkan ekspansi NATO ke negara-negara yang merupakan republik Uni Soviet, termasuk Ukraina.

Stoltenberg, bagaimanapun, bersikeras bahwa hanya Kiev dan 30 anggota blok itu yang dapat memutuskan kapan Ukraina menjadi anggota karena Rusia tidak memiliki hak veto.(rmol)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: