Perjanjian Pajajaran dengan Portugis, Diabadikan dengan Padrao
Radarcirebon.com, JAKARTA - Perjanjian Pajajaran dengan Portugis ditandai dengan Padrao yang merupakan batu peringatan di Sunda Kelapa, Jakarta.
Perjanjian antara Pajajaran atau Kerajaan Sunda dengan Portugis merupakan sebuah hubungan dagang dan kerja sama keamanan laut.
Meski perjanjian tersebut diikat oleh Prabu Surawisesa dengan Gubernur Jenderal Portugis, Alfonso de Alburquerque, namun diduga sebelumnya sudah ada hubungan dengan Prabu Siliwangi.
Dalam Buku Hitam Putih Pajajaran, disebutkan bahwa Prabu Surawisesa diamanatkan oleh ayahnya yakni Prabu Siliwangi untuk berkunjung kepada Gubernur Jenderal Portugis di Malaka.
Baca juga:
- Ratu Nilakendra, Raja Pajajaran yang Terjerumus Aliran Mistis, Meditasi sambil Bersetubuh
- Macan Putih Prabu Siliwangi Berasal dari Curug Sawer Majalengka, Begini Kisahnya
Kunjungan itu, kemudian dibalas dengan kedatangan Henrique de Leme yang merupakan utusan dari Gubernur Jenderal Portugis di Malaka.
Kemudian, salah satu isi perjanjian adalah agar Portugis membantu Pajajaran bila satu saat diserang oleh Kerajaan Demak.
Dilansir dari Museum Nasional, perjanjian itu diabadikan selain secara tertulis juga lewat batu peringatan bernama Padrao.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Suasana di Kerajaan Prabu Siliwangi, Begini Kesaksian Tome Pires, Penjelajah Portugis
- Runtuhnya Kerajaan Pajajaran, 8 Mei Tahun 1579, Bukan di Era Prabu Siliwangi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: