Gagal Lelang, DAK Misterius
KUNINGAN – Proses lelang proyek dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan senilai Rp13,4 miliar yang gagal sebanyak dua kali, belum diketahui penyebabnya. Kepala Disdikpora Drs H Maman Suparman MM di hadapan Komisi D DPRD pun tidak menyebutkan penyebab gagalnya dua lelang tersebut. Ketua Komisi D DPRD H Ending Suwandi usai menggelar rapat dengan pejabat disdikpora mengaku sempat menanyakan masalah tersebut. Namun ia mendapat jawaban tidak memuaskan. Selaku pengguna anggaran (PA), kadisdikpora hanya mengatakan, bahwa itu masih ditangani pemda. “Katanya itu masih ditangani oleh pemda. Kadisdikpora hanya selaku pengguna anggaran sehingga tidak mengetahuinya. Berkenaan dengan pelaksanaan, menurut Pak Maman ditangani oleh ULP LPSE,” ungkap politisi asal Partai Golkar tersebut, kemarin (24/10). Untuk menggali persoalan itu, pihaknya mesti memanggil LPSE. Namun karena LPSE di bawah naungan Bagian Pembangunan, maka pihaknya mesti koordinasi terlebih dulu dengan Komisi C. Sebab, Bagian Pembangunan merupakan mitra kerja Komisi C. “Tapi tadi Pak Maman sedikit memberikan penjelasan, bahwa dirinya sudah mendatangi Sekda dan Asda II. Katanya untuk masalah tersebut sedang dibicarakan oleh mereka. Yang jelas Pak Maman tadi bilang ke saya enggak tahu penyebab lelang itu gagal,” imbuh Ending. Sempat pula disebutkan, bahwa di Jabar terdapat 3 kabupaten yang mengalami gagal lelang. Tapi menurut Ending, jika dibandingkan total kabupaten/kota di Jabar sebanyak 26, maka 3 daerah yang gagal lelang dipertanyakan. Apakah hal itu disebabkan human error atau karena apa, menurutnya masih misterius. “Di Kuningan tahun lalu juga pernah terjadi gagal lelang, tapi ada penyebabnya, yakni minim syarat. Kalau ternyata sekarang gagal lagi kan ada apa-apa. Tapi tadi diinformasikan dana bisa diluncurkan,” jelas dia. Kepada Radar, Ending menerangkan, bahwa rapatnya dengan para pejabat disdikpora merupakan rapat rutin. Berbagai hal dibicarakan baik berkenaan dengan DAK maupun persoalan lain. Khusus untuk DAK, dirinya memperoleh keterangan sudah dikerjakan yang mencapai 40 persen. Sementara itu, Kepala Disdikpora Maman Suparman tampak keluar dari ruang rapat didampingi seluruh kabidnya. Namun ketika ditanya soal gagal lelang, ia mengarahkan agar meminta keterangan dari Komisi D. “Tadi saya sudah jelaskan ke komisi D,” kata Maman yang terlihat buru-buru meninggalkan gedung dewan. Terpisah, Asda II Bidang Pembangunan Drs H Kamil Ganda Permadi MM sempat dimintai konfirmasinya. Dia memberikan jawaban singkat, bahwa terkait gagal lelang dirinya belum menerima laporan resmi dari pengguna anggaran (PA). “Untuk teknis seharusnya ditanyakan ke KPA, karena laporan resmi dari PA belum ada,” jawab Kamil belum lama. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: