Butet Suci

Butet Suci

Butet muncul pertama memberi pengantar —jalannya cukup tegap meski pakai tongkat. Ia berbohong. Atau bohong sebagian.

Pentas Butet dikatakan absen lebih dua tahun karena pandemi. Ia tidak mengatakan absen itu karena ia sakit gawat nan lama.

\"Judul lakon ini Tabib Suci. Ada satu huruf yang berbahaya di judul itu. Huruf T. Jangan sampai huruf T itu diucapkan pakai huruf lain. Bisa berurusan dengan penjara,\" katanya.

Lakon ini dipentaskan dengan durasi 3 jam. Butet ternyata bukan pemeran utama. Ia hanya tampil tiga kali —yang sekali hanya lewat begitu saja. Benar-benar hanya lewat. Itu membuat Marwoto terinspirasi untuk melucu.

\"Coba lihat, betapa tidak adilnya Butet itu. Perannya hanya lewat begitu saja. Bayarannya paling mahal,\" kelakar Marwoto.

Pemeran utama teater Gandrik kali ini justru Cak Lontong. Dan Marwoto. Dan Susilo.

Dengan pemeran seperti itu sudah pasti dijamin kaya sekali gerrr —seraya tidak banyak menyisakan bahan renungan yang mendalam.

Teater Gandrik memang tidak bisa dipisahkan dari gelak-tawa, tapi kekayaan dan kedalaman bahan untuk direnungkan kali ini terasa kurang.

Mungkin tunggu Butet benar-benar sehat dulu. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: