Heli TNI AD Masuk Jurang, 13 Tewas

Heli TNI AD  Masuk Jurang,  13 Tewas

JAKARTA - Sebanyak 13 orang tewas dan 6 orang lainnya luka-luka saat heli MI-17 milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) jatuh di pedalaman hutan Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) yang terletak di sebelah utara Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara pada siang kemarin (9/11). Dugaan sementara jatuhnya heli yang mengangkut kebutuhan logistik bagi pembangunan pos Pamtas RI-Malaysia di Kabupaten Malinau tersebut adalah terkena hempasan angin sebelum jatuh ke jurang dan berhasil mendarat di helipad. Informasi tersebut disampaikan oleh Dandim 0910 Malinau Letkol M Yamin Danu saat dihubungi Jawa Pos (Radar Cirebon Group) kemarin. \"Heli diperkirakan terkena hempasan angin dan tiba-tiba low power sebelum mendarat di landasan (helipad) dan akhirnya jatuh ke jurang yang tidak jauh dari helipad tersebut,\" kata Yamin kemarin. Yamin menjelaskan, lokasi jatuhnya heli di jurang tersebut mempersulit tim evakuasi yang terdiri dari unsur TNI dan Basarnas Kabupaten Nunukan untuk menjangkau korban tewas dan puing heli. Selain itu, lokasi jatuhnya heli yang dipiloti oleh Lettu Agung dan Lettu Rohmat tersebut berada di pedalaman hutan TNKM, sehingga tim evakuasi memutuskan untuk menghentikan sementara upaya evakuasinya. \"Sementara ini kami fokuskan korban yang masih hidup. Saat ini 6 korban luka-luka sudah berada di Tarakan, dan sekarang (kemarin) sudah malam. Kami akan lanjutkan besok pagi,\" ujar Yamin. Sementara itu, Kepala Basarnas Kabupaten Nunukan Octavianto mengatakan bahwa seluruh korban tewas diperkiraan masih berada di dalam heli. \"Posisi korban masih di TKP, di kokpit. Tapi sudah ada petugas dari Dinas Kehutanan di sekitar lokasi,\" kata Octavianto. Namun, untuk lokasi pasti jatuhnya heli MI-17 milik TNI AD tersebut, seperti yang diterangkan Octavianto kemarin, belum jelas. \"Saat ini kami memiliki dua versi koordinat lokasi jatuhnya heli tersebut. belum bisa kami berikan koordinatnya karena takut salah posisinya,\" ungkapnya. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa hingga kemarin malam Basarnas Kabupaten Nunukan dan TNI belum dapat menjangkau lokasi jatuhnya heli tersebut. \"Kami diperbantukan dengan 1 unit heli milik PT Pertamina, karena hanya dengan helikopter lokasi tersebut dapat dijangkau,\" ucapnya. Dia menambahkan, dengan heli milik Pertamina tersebut, tim evakuasi dari TNI dan Basarnas Kabupaten Nunukan dikirim ke lokasi kejadian. \"Karena hanya ada 1 heli kami kirim tim secara bertahap, sebeb 1 heli muat 12 orang, jadi harus bolak-balik,\" terangnya. Selain itu, Octavianto mengatakan bahwa keenam korban yang selamat tersebut saat ini masih menunggu jemputan dari Lapangan Udara (Lanud) Kota Tarakan. \"Yang selamat sekarang masih menunggu jemputan,\" imbuhnya. (dod)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: