Otak Brigadir J Ditemukan di Perut, Komnas HAM: Kami Percaya Penjelasan Ketua Tim
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, menanggapi klaim pihak kuasa hukum yang menyebut otak Brigadir J ditemukan di rongga perut. -Intan Afrida Rafni/Disway-radarcirebon.com
Radarcirebon.com, CIREBON - Otak Brigadir J ditemukan di perut, berdasarkan hasil pandangan mata yang dilaporkan tim kuasa hukum. Hal tersebut membuat geger publik.
Kendati demikian, ada penjelasan terkait kondisi otak Brigadir J yang ditemukan di rongga perut saat autopsi ulang.
Meski beberapa sumber menyebutkan bahwa otak Brigadir J yang ditemukan di rongga perut, adalah bagian prosedur dari kegiatan forensik dan metode.
Terkait adanya hal yang diungkapkan tim kuasa hukum, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam meminta agar publik menunggu penjelasan dari tim forensik dari hasil autopsi kedua jenazah Brigadir J.
BACA JUGA:Otak Brigadir J Pindah ke Perut, Loh Kok Bisa? Hasil Autopsi Ulang Dibongkar Kuasa Hukum
BACA JUGA:Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-653 Cirebon, DPRD: Dukung dan Wujudkan Visi SEHATI
Komnas HAM memang tidak menanggapi banyak terkait dengan kondisi otak Brigadir J yang ditemukan di perut. Sebab, masih menunggu hasil autopsi ulang.
Tetapi, Choirul Anam menegaskan bahwa Komnas HAM meyakini dokter forensik bekerja secara profesional, independen dan dapat dipercaya.
"Kami percaya penjelasan ketua tim yang melakukan autopsi di Jambi dan melibatkan berbagai profesor dari berbagai universitas," kata Choirul Anam.
Karena itu, pihaknya akan menunggu penjelasan dari tim dokter forensik kepada Komnas HAM terkait hasil autopsi kedua. "Kami tunggu itu saja," jelas Anam di kantor Komnas HAM.
BACA JUGA:Kecelakaan di Cipeujeuh Wetan Cirebon, Pengemudi Motor Tewas Terlindas Truk Tangki
BACA JUGA:DPRD Kota Cirebon Setujui Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2021
Dalam sesi konferensi pers, Ketua Tim Dokter Forensik Autopsi Ulang Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto menyebut bahwa hasilnya belum bisa diumumkan sekarang.
Dari proses autopsi ulang Brigadir J yang dilakukan tujuh dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), setidaknya memakan waktu hingga dua jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: