1.000 Orang Lebih Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, Jutaan Warga Menunggu Bantuan

1.000 Orang Lebih Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, Jutaan Warga Menunggu Bantuan

1.000 orang lebih tewas akibat bajir yang melanda Pakistan beberapa hari ini. Foto: -twitter@WFP_Canada-

Radarcirebon.com, JAKARTA – 1.000 orang lebih meninggal dunia akibat banjir di Pakistan, jumlah korban meninggal tersebut tercatat hingga 28 Agustus 2022.

Diketahui, banjir melanda Pakistan dalam beberapa hari terakhir ini yang mengakibatkan 1.000 orang lebih meninggal dunia.

Selain itu jutaan warga menunggu bantuan yang diharapkan segera datang dari pemerintah Pakistan.

Disebutkan bahwa, banjir yang melanda Pakistan ini merupakan yang terburuk dalam satu dekade terakhir. Jutaan orang di Pakistan terdampak dan sangat membutuhkan bantuan.

BACA JUGA:Truk Terguling di Mundu Cirebon, Diduga Sopir Mengantuk

BACA JUGA:Geram Karena Diperas, Paul Pogba Laporkan Kakak Kandungnya ke Polisi Prancis dan Italia

Pemerintah Pakistan sendiri kewalahan dengan bencana banjir besar ini. Bahkan, pemerintahan Pakistan telah menetapkan banjir kali ini sebagai bencana Nasional.

Setidaknya curah hujan yang tinggi pada musim ini telah menyebabkan empat provinsi Pakistan tergenang banjir.

Hampir satu juta rumah telah hancur serta rusak parah, jalanan tidak dapat dilalui dan pemadaman listrik yang semakin meluas sehingga berdamoak pada 33 juta penduduknya.

Rasheedan Sodhar salah satu korban mengungkapkan bahwa dia harus berjalan lebih dari 20 km ke tempat yang aman setelah desanya di provinsi Sindh selatan terendam air.

BACA JUGA:Tragis! Aktris Korea Selatan Yoo Ju Eun Memilih Mengakhiri Hidupnya Sendiri, Simak Kata-kata Terakhirnya

“Kami sebanyak 20 orang mengunggsi dan meninggalkan rumah karena desa yang terendam banjir. Saat ini kami tidak punya apa-apa,” terang Sodhar yang meruapakn seorang guru.

Sodhar juga mengatakan bahwa dia juga telah kehilangan 30 ekor ternaknya akibat banjir besar tersebut.

Masih dengan Sodhar, seluruh keluarganya yang terdiri dari wanita hamil dan bayi, tidak memiliki tempat berlindung dan tinggal di tempat terbuka dalam cuaca terik di kota terdekat Mehar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: