HIV AIDS di Kabupaten Cirebon, 7 Bulan Naik Drastis, Ada 197 Kasus Baru

HIV AIDS di Kabupaten Cirebon, 7 Bulan Naik Drastis, Ada 197 Kasus Baru

Sebanyak belasan anak di Kabupaten Sumedang terinfeksi HIV AIDS.-Mary Pahlke-Pixabay

Radarcirebon.com, CIREBON - Kasus HIV AIDS di Kabupaten Cirebon naik drastis dalam 7 bulan terakhir. Total, Dinas Kesehatan menemukan 197 kasus dalam kuran waktu Januari hingga Juli 2022.

Dari jumlah tersebut, kasus HIV AIDS paling banyak di Kabupaten Cirebon ditemukan di kategori laki-laki seks laki-laki (LSL) atau gay.

Kriteria ini menjadi kategori paling banyak ditemukan kasus sejak tahun lalu. Bahkan besar kemungkinan kasus HIC AIDS di Kabupaten Cirebon masih ada yang belum terdeteksi.

Ibarat menjadi fenomena gunung es, dan jumlahnya jauh lebih banyak dari yang sudah ditemukan lewat screening.

BACA JUGA:Antisipasi Gangguan Kamtibmas Pasca Kenaikan Harga BBM, Polresta Cirebon Siagakan Personel di SPBU

BACA JUGA:BLT BBM untuk 2,7Juta Keluarga Miskin di Jawa Barat Disalurkan

Sub Koordinator P2PM Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Lukman Denianto menjelaskan, di periode Januari hingga Juli tahun 2022, dari 197 ada 46 kasus baru yang ditemukan di Kabupaten Cirebon untuk kategori LSL.

“Untuk kriteria populasi kunci yang kita lakukan screening, untuk LSL ini paling banyak jumlahnya, dalam 7 bulan terakhir saja ada 46 kasus baru,” ujarnya.

Diterangkan Lukman, bertambahnya kasus baru HIV/AIDS bisa karena beberapa faktor dari mulai perilaku seks yang tidak aman yang tidak menggunakan kondom sampai dengan perilaku sering berganti-ganti pasangan. 

Selain itu, penggunakan narkoba dengan jarum suntik juga membuat potensi penyebaran HIV/AIDS menjadi semakin besar.

BACA JUGA:Polres Cirebon Kota Siagakan Personelnya di SPBU Saat Pemerintah Umumkan Kenaikan Harga BBM Subsidi

BACA JUGA:PKKM STMIK IKMI Cirebon; Tingkatkan Kapasitas Dosen dan Tenaga Kependidikan Bidang Ilmuan/Management Data

“Kesadaran untuk melakukan pencegahan penyebaran HIV harus menjadi tugas bersama, kita sudah melakukan sosialisasi dan edukasi, dibantu juga oleh beberapa organisasi yang concern di masalah HIV."

"Ada juga relawan yang tidak henti-hentinya menyampaikan bahaya dari HIV/AIDS yang sampai dengan sekarang belum ditemukan obatnya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: