Jabar Sambut Baik Registrasi Sosial Ekonomi 2022, BPS Kerahkan 80 Ribu Petugas

Jabar Sambut Baik Registrasi Sosial Ekonomi 2022, BPS Kerahkan 80 Ribu Petugas

Sekda Pemerintah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja saat membuka pelaksanaan Regristasi Sosial Ekonomi 2022-Biro Adpim Jabar-

BACA JUGA:Soal Dugaan Korupsi Helikopter AW-101, KPK Tidak Mau Panggil Mantan Kasau dengan Cara Militer

Tahap ini mencakup pengembangan konsep basis data dan mekanisme pendataan. 

Tahapan selanjutnya, yakni pendataan awal di tahun 2022. Pengumpulan data dilakukan di semua kabupaten/kota. 

Selanjutnya pada 2023 data akan diolah dan dilakukan pemeringkatan, hingga targetnya di tahun 2024 diharapkan hadir stabilitas sistem dengan terbentuk Pusat Data Nasional dan mekanisme quality control.

"Pengumpulan data akan dilakukan mulai tanggal 15 Oktober sampai 14 November 2022," ujarnya. 

BACA JUGA:BREAKING NEWS! Kebakaran Rumah Terjadi di Desa Winduhaji Sedong Cirebon, Warga Berusaha Padamkan Api

Adapun variabel data yang dihimpun antara lain terkait dengan kependudukan dan ketenagakerjaan, perumahan, kesehatan dan disabilitas, perlindungan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. 

"Di Jabar akan ada sekitar 80.000-an petugas karena penduduk Jabar terbanyak di Indonesia," ungkapnya. 

Marsudijono juga meminta dukungan dari berbagai pihak terkait pendataan awal Regsosek 2022 ini. 

BACA JUGA:Terlibat dalam Obstruction of Justice Pembunuhan Brigadir J, Briptu Firman Dapat Sanksi Demosi 1 Tahun

Apalagi harga BBM sudah mengalami kenaikan, dan pendataan dimulai dari bulan yang tidak jauh dari kenaikan BBM. 

"Maka perlu strategi khusus, teman-teman BPS membutuhkan pengawalan dari aparat penegak hukum agar di lapangan bertugas dengan lancar," harapnya. 

"Setiap petugas juga dilatih khusus memahami kemungkinan di lapangan apabila ada penolakan dari responden."

BACA JUGA:PPPK Jadi Prioritas Pemerintah dalam Rekrutmen CPNS Tahun 2022

"Perlu strategi khusus melatih petugas agar mereka bisa mendapatkan data yang benar-benar valid," ujar Marsudijono. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase