Sejarah Hari Tani Nasional 24 September, Ada Perjuangan hingga Nawa Cita
Poster yang dipasang Presiden RI, Joko Widodo terkait Hari Tani Nasional 24, September.-Ist/tangkapan layar-radarcirebon.com
Sedari awal kemerdekaan Indonesia, pemerintah berusaha merumuskan UU agraria baru untuk mengganti UU agraria kolonial.
UUPA menjadi sesuatu yang bersejarah bagi Indonesia, pasalnya kelahiran UUPA melalui proses panjang yang memakan waktu hingga 12 tahun.
BACA JUGA:Rocky Gerung Jelaskan Maksud dan Tujuan Bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka
BACA JUGA:Indonesia Undang Vladimir Putin di KTT G20, Kasekpres: Beliau Janji Akan Hadir
Yang dimulai dengan pembentukan "Panitia Agraria Yogya" (1948), "Panitia Agraria Jakarta" (1951), "Panitia Soewahjo" (1955), "Panitia Negara Urusan Agraria" (1956).
Berikutnya "Rancangan Soenarjo" (1958), "Rancangan Sadjarwo" (1960), akhirnya digodok dan diterima bulat Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR), yang kala itu dipimpin Haji Zainul Arifin.
Berlandaskan UUPA 1960 menjadi awal mula program reforma agraria. Pada masa Orde Baru, UUPA 1960 sayangnya tidak dijalankan dengan baik sebab kegiatan yang berkaitan dengan UUPA.
Dalam perkembangannya, pada tahun 2018, Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpres No 86/ 2018 tentang Reforma Agraria yang ditandatangani 24 September 2018 merupakan wujud komitmen politik pemerintah yang digaungkan sejak 2014.
BACA JUGA:Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Pembelian SBN di BRImo
BACA JUGA:Kisah Prabu Siliwangi di Leuweung Sancang, Hindari Pertumpahan Darah dengan Anak Sendiri
Kini reforma agraria menghadapi tantangan yang baru di masa pemerintahan Presiden Jokowi.
Melanjutkan pemerintahan periode pertama, pada tahun 2019-2024, reforma agraria dan kedaulatan pangan dimasukkan dalam program prioritas dalam Nawa Cita (sembilan program prioritas).
Demikiah sejarah hari tani nasional yang diperingati setiap 24, September 2022. (lina/mg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: