Pertama di Kabupaten Cirebon, Ada Ciu Rasa Buah, Melon hingga Leci
Pertama di Kabupaten Cirebon ditemukan ada miras jenis ciu rasa buah. -Cecep Nacepi-radarcirebon.com
Radarcirebon.com, CIREBON - Kasus peredaran minuman keras kali ini sungguh tak biasa. Untuk pertama kalinya, ditemukan ada ciu rasa buah, di Kabupaten Cirebon.
Peredaran ciu rasa buah di Kabupaten Cirebon, terbongkar dari hasil razia yang dilaksanakan Unit Samapta Polsek Arjawinangun.
Diketahui, dari salah satu kedai di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, minuman keras ciu yang biasanya berwarna putih, kini sudah warna-warni dan terdapat rasa buah.
Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sayidi melalui Kanit Samapta Ipda I Bangun mengatakan, pengungkapan miras dengan campuran pewarna ini, dari hasil razia rutin yang dilaksanakan oleh pihak di wilayah Kecamatan Arjawinangun.
BACA JUGA:Natasha Wilona Dikelilingi Tiga Cowok, Pamerkan Hal Ini
BACA JUGA:Oknum Anggota Polres Cirebon Kota Diduga Perkosa Anak Tembus ke Hotman Paris: Halo Kadiv Propam
Saat melakukan penggeledahan di warung pria berinisial TB yang berlokasi di Arjawinangun. Petugas mendapati miras yang berwarna hijau, oranye, dan kuning.
Miras kemudian disita dan dibawa ke Mako Polsek Arjawinangun untuk dijadikan sebagai barang bukti.
"Biasanya kan kalau ciu warnanya bening. Tapi, ini ada warna hijau dan orange. Dari baunya pun, tidak seperti ciu murni. Tapi bauh seperti buah. Yang hijau baunya rasa melon, ada leci, dan lainnya," tuturnya usai mencium bau miras tersebut.
Ipda I Bangun mengatakan, miras jenis ciu dengan campuran pewarna dan rasa buah itu merupakan pertama kali ditemukan di wilayah Cirebon.
BACA JUGA:Hasil Pertandingan UEFA Nations League: Prancis dan Belgia Tersandung
BACA JUGA:Sebelum Sidang Cerai, Simak Kalimat Dedi Mulyadi yang Mengiris Hati
Pertama kali ada di wilayah Arjawinangun. Menurutnya, miras tersebut awalnya mirni ciu. Namun, telah diberikan bahan pewarna oleh pedagang agar konsumennya tidak bosan.
"Miras dengan rasa buah melon, leci dan berwarna ini, baru pertama kalinya saya temukan. Kita belum tahu efeknya apa, berbahaya atau tidak. Nanti akan kita selidiki lebih jauh lagi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: