Istri Muhammad Rafli ungkap Kondisi Pemain Arema Setelah Tragedi Kanjuruhan, Ada yang Nangis Terus

Istri Muhammad Rafli ungkap Kondisi Pemain Arema Setelah Tragedi Kanjuruhan, Ada yang Nangis Terus

pemain Arema FC mengenang korban peristiwa Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Foto: -@AremafcOfficial -Twitter

Insiden kelam ini pun menyita perhatian nasional hingga internasional. Banyak yang menyampaikan belasungkawa atas peristiwa di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu.

Meski begitu ada hal lain yang mungkin luput dari perhatian publik, dimana kondisi para pemain Arema FC saat insiden tersebut terjadi.

Sosok yang mengungkapkan hal tersebut ialah istri dari striker Arema FC Muhammad Rafli bernama Laras Carissa Devinta.

Laras menyampaikan kondisi para pemain Arema FC melalui unggahan pada akun media sosial Instagram pribadi dengan akun @vintulvee.

"Di saat semua memperdebatkan siapa yang salah, ada para pemain yang diam-diam merasa bersalah," tulis Laras, 2 Oktober 2022.

BACA JUGA:Kelanjutan Liga 1 2022/2023, Umuh Muchtar Berkomentar Begini

BACA JUGA:Preview Inter vs Barcelona: 5 Peman Absen, Xavi Bawa Pemain Akademi ke Milan

"'Kalau saja kemarin kami menang, pasti hal ini tidak terjadi dan tidak akan ada korban jiwa', pernyataan yang terus terulang di otak kami," tambahnya.

Lebih lanjut Laras juga menyampaikan kalau para pemain Arema FC ada yang tak bisa tidur hingga tidak mampu beraktivitas karena merasa bersalah.

"Ada para pemain yang tidak bisa tidur, tidak nafsu makan, terus-terusan menangis, dan tidak bisa beraktivitas karena perasaan bersalah yang menghantui," beber Laras.

Bahkan istri Muhammad Rafli itu menjelaskan kalau para pemain Arema FC turut menyaksikan ratusan korban tergeletak di stadion usai membantu evakuasi.

"Menyaksikan puluhan hingga ratusan korban jiwa bergeletakan di stadion pasti sangat traumatis, beberapa dari kami pun ikut bantu evakuasi," terang Laras.

"Tapi rasa bersalah dari kami tidak berhenti membumbui pikiran hingga perasaan hancur lebur," sambungnya.

Laras menambahkan kalau tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia buntut kekalahan tim kebanggan para korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: