Sejarah Jakarta Islamic Center, Dulunya Tempat Prostiutusi Terbesar di Asia Tenggara

Sejarah Jakarta Islamic Center, Dulunya Tempat Prostiutusi Terbesar di Asia Tenggara

sejarah Masjid Jakarta Islamic Center. Dulunya tempat prostitusi terbesar Asia Tenggara. Foto: -@mosquedaily -Instagram

Sebelum menjadi Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta, lokasi di mana JIC berdiri sempat menjadi tempat prostitusi yang dikenal dengan nama lokalisasi Kramat Tunggak.

Tempat tersebut merupakan lokalisasi Kramat Tunggak di Jakarta Utara yang disebut sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara pada era 1970-1999. 

Sebelumnya, di sana berdiri Lokasi Rehabilitasi Sosial (Lokres) Kramat Tunggak yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin.

Lokres tersebut awalnya dibangun untuk membina pekerja seks di Jakarta yang kebanyakan berasal dari Pasar Senen, Kramat, dan Pejompongan.

BACA JUGA:Lowongan Kerja BPJS Kesehatan, 22 Posisi yang Dibutuhkan, Buruan Siapkan CV

BACA JUGA:Ronaldo Pergi Sebelum Pertandingan MU vs Tottenham Selesai, Evra salahkan Ten Hag

Namun, alih-alih jadi tempat pembinaan, lokasi berkumpulnya para pekerja seks di sana malah menjadi lahan basah bagi sejumlah muncikari untuk membujuk para pekerja seks kembali bekerja sebagai wanita penghibur.

Situasi tersebut membuat gerah masyarakat sekitar, hingga akhirnya di masa kepemimpinan Sutiyoso sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia membentuk tim kajian pembongkaran.

Hal tersebut berujung pada penutupan lokasi ini.

Kramat Tunggak secara resmi ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 31 Desember 1999.

Setelah Kramat Tunggak ditutup, tempat tersebut tak serta merta diputuskan menjadi Islamic Center.

Dikutip dari situs resminya, sempat muncul pula sejumlah gagasan, seperti membangun pusat perbelanjaan (mal), perkantoran, dan lainnya, di lahan tersebut.

Namun, Sutiyoso memiliki ide membangun Islamic Center. Salah satunya untuk menyatukan kelompok-kelompok yang berbeda.

Setelah konsultasi terus-menerus dengan masyarakat, ulama, hingga praktisi, JIC pun diresmikan oleh Sutiyoso pada 4 Maret 2003.   

Mahakarya dari Arsitek "Seribu Masjid"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway