Dukungan PKB Terpecah, 70 Persen Tim Godong Jati Merapat ke Hebat

Dukungan PKB Terpecah, 70 Persen Tim Godong Jati Merapat ke Hebat

SUMBER- Dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terpecah di pemilihan bupati putaran kedua. Perpecahan ini terlihat ketika ratusan mantan relawan Godong Jati (tim pendukung M Luthfi-Ratu Raja Arimbi), kaum nahdliyin, para caleg, PAC dan struktural DPC PKB mengunjungi kediaman calon bupati dan calon wakil bupati, Hj Sri Heviyana-H Rakhmat (Hebat) di Perumahan The Gardens, Kamis (12/12). Kedatangan ratusan kader PKB ini disambut suami Heviyana, Drs H Dedi Supardi MM dan Pengasuh Pondok Pesantren, Buya H Ja\'far Aqil Siroj. Penasihat Heviyana Centre (HVC), Syadurrofik mengatakan, kedatangan mereka atas inisiatif sendiri dan tanpa paksaan dari pihak manapun. \"Mereka datang dan dengan tegas menyatakan dukungan ke Hebat. Sudah ada banyak mantan relawan Godong Jati yang siap dan ikhlas untuk bergabung ke Hebat yakni, Kecamatan Sumber, Weru, Plered, Tengah Tani, Kedawung, Gegesik, Dukupuntang, Depok, Talun, Greged, Beber, Gegesik, Susukan dan lain-lain,\" bebernya. Pengasuh Pondok Pesantren, Buya H Ja\'far Aqil Siroj menambahkan, jasa dan kepedulian suami Heviyana yakni Dedi Supardi kepada NU sudah tidak terhitung. \"Siapa yang paling dekat dengan alim ulama, kiai, dan NU itulah yang menjadi bupati Cirebon,\" tegasnya. Sementera itu, Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Cirebon, Zamaludin mengungkapkan, pihaknya yang berasal dari Kecamatan Gegesik sudah membuat gerakan untuk mendukung Hebat. \"Saya asal dari Desa Jagupura- Gegesik, meskipun partai tarik-menarik untuk mendukung Jago Jadi, tapi kami semua menolak dengan tegas. Terutama bagi PAC PKB Gegesik, kami akan tetap mendukung Hebat maju dalam putaran kedua pemilihan bupati Pilbup,\" tegasnya. Dukungan PKB terhadap dua kubu cabup itu, kata dia, diperkirakan 70 persen mendukung Hebat dan 30 persen mendukung Jago-Jadi. Di tempat terpisah, Sekretaris DPC PDI Perjuangan, H Mustofa SH mengklaim koalisi PDIP dengan PKB tinggal selangkah lagi. Sebab, sejauh ini sudah tidak ada masalah dalam hal kesepakatan.  “Kita sepakat untuk melakukan koalisi dengan PKB, hanya saja tinggal menuangkan deal itu didalam selembar kertas sebagai bentuk sah persyaratan administrasi yang nanti tinggal dibubuhi tandatangan dan pengesahan,” ujar dia. Menurutnya, kesepakatan antara PDIP dan PKB sudah dibahas dengan melihat persepsi kesamaan visi dan misi yakni menyatukan konsep nasionalis dan agamis diwujudkan dalam konteks dukungan pilkada. Lamanya, teken kontrak ini karena persoalan waktu, kata Mustofa untuk memberikan ruang dan waktu kepada temen-temen PKB mengkomunikasikan jajaran. “Kita tidak ingin bangunan kesepakatan ini hanya berada ditingkat elit saja, tapi sampai ke wilayah grass root,” paparnya. Ketua Fraksi PDIP itu menilai, ada ketakutan tersendiri oleh rival, sehingga mengganggu kesepakatan yang sudah dibangun PDIP. Meski demikian, pihaknya meyakini, kalau yang dibangun PDIP adalah kesepakatan misi itu tidak akan berubah. “Ikatan batin atau hubungan emosional yang kita jalin sudah kuat dan saya yakin meskipun  rival kita merecoki, tidak akan berpengaruh karena ini bukan koalisi transaksional,” tandasnya. (via/sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: