Ada Apa dengan Cianjur, Gempa Susulan Sudah 259 Kali, Korban Meninggal 310 Orang, Ini yang Sebenarnya Terjadi

Ada Apa dengan Cianjur, Gempa Susulan Sudah 259 Kali, Korban Meninggal 310 Orang, Ini yang Sebenarnya Terjadi

Tim SAR melakukan evakuasi korban gempa di Kabupaten Cirebon, hingga saat ini sudah terjadi 259 kali gempa susulan. -BPBD Kabupaten Cianjur-radarcirebon.com

CIANJUR, RADARCIREBON.COM - Ada apa dengan Kabupaten Cianjur hingga digoncang gempa susulan ratusan kali sejak gempa utama pada Senin, 21, November 2022.

Gempa susulan di Kabupaten Cianjur sudah terjadi 259 kali sesuai data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sampai Sabtu, 26, November 2022.

Terjadinya gempa susulan di Kabupaten Cianjur termonitor BMKG dengan kekuatan terbesar 4,2 magnitudo dan terkecil 1,2. Sejak Senin hingga Sabtu, 26, November 2022 sudah terdata 310 korban meninggal dunia dan ribuan lain luka-luka.

Ada apa sebenarnya dengan Cianjur hingga diterjang gempa utama hingga susulan ratusan kali? Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, gempa pada kerak dangkal memang lazim diikuti dengan rangkaian susulan.

BACA JUGA:Rekening Brigadir J Nyaris Rp 100 T, Jadi Begini Penjelasan PPATK: Bukan Saldo

BACA JUGA:Ini Dia 5 Rekomendasi Wisata Pantai Terbaik di Jawa Barat : No 3 baru dibuka kembali?

Apalagi bila pada lapisan ini, terdapat permukaan lunak. Namun, frekuensi gempa susulan di Kabupaten Cianjur tercatat semakin menurun hingga hari ini.

Terutama setelah gempa susulan terbesar yang terjadi pada Jumat dini hari, 25, November 2022 dengan kekuatan 4,2 magnitudo.

"Karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini akan banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat," katanya.

Tidak heran jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar, hingga menciptakan kerusakan yang parah. 

BACA JUGA:Bupati Serahkan Penyediaan Alat Bantu Disabilitas

BACA JUGA:8 Rekomendasi Tempat Wisata di Cirebon Yang Lagi Hits : Liburan Berkesan di Akhir Pekan

Gelombang gempa dengan konten frekuensi tinggi ini akan diperparah jika wilayah yang dilanda gempa tersusun oleh tanah lunak dan tebal.

Sehingga terjadi resonansi gelombang seismik yang berujung pada terjadinya amplifikasi atau penguatan guncangan gempa.

Gempa kerak dangkal juga sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan (surface rupture) sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar.

Bangunan apa pun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran.

BACA JUGA:Satria Kirim Bantuan ke Cianjur

BACA JUGA:Tak Perlu Ribet Antre! Inilah Cara Check In Online Citilink dengan Mudah dan Cepat, Simak Prosedurnya

Gempa kerak dangkal umumnya diikuti serangkaian gempa susulan yang cukup banyak karena lapisan kerak dangkal batuannya relatif heterogen dan tergolong rapuh (brittle).

Batuan semacam ini jika mengalami deformasi atau patahan dapat memproduksi serangkaian gempa susulan.

Masyarakat perlu mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam yang dapat mengalami ketidakstabilan lereng (slope) saat terjadi gempa kuat.

Hal ini, karena saat hujan lebat, gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: