Hadapi Klub Turki Lagi

Hadapi Klub Turki Lagi

TURIN - Kekalahan 0-1 dari raksasa Turki Galasaray di matchday pemungkas fase grup Liga Champions (11/12) memaksa Juventus turun ke kasta Europa League. Namun, situasi itu membuat Juve justru diposisikan sebagai favorit juara di kompetisi yang dulunya bernama Piala UEFA tersebut. Bianconeri -julukan Juve- pun mematok target juara dan itu bakal ideal karena final dihelat di kandang mereka, Juventus Stadium, pada 14 Mei 2014. Hanya, menilik hasil drawing babak 32 besar kemarin, langkah Juve tak akan mulus karena dihadang klub Turki lainnya, Trabzonspor. Yang tak menguntungkan bagi Bianconeri, leg kedua akan dihelat di kandang Trabzonspor, Avni Aker Stadium, pada 27 Februari. Sedangkan leg pertama di kandang Juve dimainkan sepekan sebelumnya (20/2). Sejatinya, catatan Juve menghadapi klub Turki tidak buruk-buruk amat. Bianconeri menang tiga kali, seri tiga kali, dan kalah dua kali dalam delapan pertemuan. Hanya, kekalahan tragis dari Gala -sebutan Galatasaray- memberi tekanan psikologis bagi skuad Antonio Conte tersebut. \"Ini akan menjadi tie yang sulit, khususnya ketika kembali berlaga di Turki,\" kata Direktur Juve, Pavel Nedved kepada Canale Juve. \"Kali ini, semoga kami mendapatkan lapangan yang bagus,\" imbuh winger Juve periode 2001-2009 tersebut seakan mengungkit alasan kekalahan dari Gala. Nedved menegaskan, setelah kandas di Liga Champions, Europa League merupakan ajang prioritas bagi Bianconeri di Eropa. \"Kami ingin meyakinkan fans bahwa Juve serius di Europa League. Kami akan bermain maksimal di ajang ini,\" tandas pemain terbaik Eropa 2003 tersebut. Seandainya melewati Trabzonspor atau lolos ke babak 16 besar, Juve juga kembali akan dihadang lawan tak kalah sulit meski familier, yakni Fiorentina. La Viola -sebutan Fiorentina- merupakan satu-satunya klub yang bisa mengalahkan Juve di Serie A musim ini atau saat menang 4-2 di Artemio Franchi pada 20 Oktober lalu. \"Kami belum memikirkan kemungkinan menghadapi mereka (Fiorentina),\" jelas Nedved. Sementara itu, Tottenham yang baru saja memecat pelatihnya, Andre Villas-Boas, akan menghadapi klub Ukraina Dnipro Dnipropetrovsk. Yang menarik dari Dnipro adalah sang pelatih, Juande Ramos, yang notabene mantan Tottenham. Ramos hanya bertahan semusim (2007-2008) di klub yang finis dengan catatan sempurna di fase grup tersebut (enam laga, enam menang). (dns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: