Kemenkes Visitasi Layanan Kanker dan KIA RSD Gunung Jati
SAMBUTAN: Tim dari Kemenkes menyampaikan sambutan di depan jajaran RSD Gunung Jati, didampingi Direktur RSD Gunung Jati Katibi.--
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati sebagai tempat rujukan di wilayah Ciayumajakuning, akan ditunjuk menjadi rumah sakit pusat layanan kanker dan kesehatan ibu dan anak (KIA).
Penunjukan ini adalah berasal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Pada Jumat (30/12/2022), tim dari Kemenkes melakukan kunjungan, sekaligus identifikasi dan visitasi layanan kanker dan KIA.
Direktur RSD Gunung Jati, Dr Katibi didampingi Wadir Pelayanan Medis dan Keperawatan Dr Juliantina Mulus Rahaju menjelaskan, hadirnya Kemenkes karena akan dimulainya program pengampuan layanan prioritas khusus untuk layanan kanker dan KIA. Ini merupakan implementasi transformasi kesehatan rujukan sesuai dengan rencana strategus Kemenkes tahun 2022.
Pada kesempatan tersebut, RSD Gunung Jati melakukan pemaparan singkat tentang layanan kanker dan KIA, dilanjutkan visitasi layanan kanker dan stroke (Hospital Tour).
BACA JUGA:Syahrini, Reino Barack dan Khabib Nurmagomedov Bertemu, Ada Rencana Apa?
Katibi menjelaskan, kunjungan Kemenkes ke RSD Gunung Jati diketuai oleh Dr Indri MPH sebagai ketua transformasi pelayanan rujukan untuk pelayanan pengampuan terhadap rumah sakit yang ditunjuk. Transformasi kesehatan itu ditetapkan ada enam.
Di antaranya, transformasi pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, dan rumah sakit, masuk di dalamnya ada dua transformasi. Selain telemedicine, juga pendaftaran online terkait digitalisiasi.
Untuk transformasi pelayanan rujukan, sejak Oktober 2020, kata Katibi, ditetapkan sebagai rumah sakit satelit rujukan pelayanan kardiovaskuler. Tahun 2021 transformasi layanan rujukan. Ibaratnya, semakin menguat,
khususnya lima program prioritas. Mulai jantung, kanker, stroke, dan uronefro. Jika beberapa waktu lalu hanya tahap empat, sekarang tambah satu yaitu KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
BACA JUGA:Dianiaya Diduga Preman, Pelaksana Proyek Lapor Polisi
Diharapkan, kata Katibi, RSDGJ semakin meningkat sarana prasarananya, alkes (alat kesehatan) harus tersedia, tata kelola juga harus tersedia. Oleh karenanya, kehadiran tim Kemenkes ke RSDGJ, untuk mengecek langsung, apakah sudah siap atau belum. Kemenkes sendiri menurunkan lima orang untuk mengecek langsung.
Ketika ada masukan kaitan pelayanan dan sarana prasarana, Katibi dengan tangan terbuka siap untuk menerima masukan sebagai bahan perbaikan pelayanan. Saat ini kondisi prasarana sudah ada, tinggal bagaimana diperbaharui memberikan pelayanan terstandar. Apalagi ke depan, RSDGJ punya master plan pembangunan gedung kanker terpadu.
Gedung itu sudah terencanakan tahun 2022. Rencananya, penyusunan DED (detailed engineering design) akan dilaksanakan tahun 2024 bersamaan dengan uronefro. Karena, akan penyesuaian dulu dengan kardiovaskuler yang terlebih dahulu direncanakan.
Perwakilan Kemenkes, dr Indri MPH menjelaskan, pihaknya hadir karena akan dimulainya program pengampuan layanan prioritas khusus untuk layanan kanker dan KIA. Ini merupakan implementasi transformasi kesehatan rujukan sesuai dengan rencana strategis Kemenkes tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: