Sukses Hantarkan Kemajuan UMKM di Era Digital
KOMITMEN: Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra MSi (batik tengah) komitmen memajukan UMKM Kabupaten Cirebon. -Samsul Huda-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - KINERJA Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon patut diapresiasi. Pasalnya, banyak progres sepanjang tahun 2022 lalu. Sukses memajukan UMKM di era digital misalnya. Pun menjalin kemitraan dengan para agregator atau buyer. Ada 242 produk UMKM yang diterima buyer.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra MSi mengatakan, program pemberdayaan melalui kemitraan UMKM gencar dilakukan untuk pemberdayaan ekonomi dan kemajuan ekonomi para pelaku UMK, dengan menggandeng para buyer.
“Kemitraan pelaku UMKM dengan para buyer (pengusaha, red) oleh-oleh bagian dari selangkah lebih maju agar UMKM naik kelas. Upaya kita jug salam meningkat peran serta kemampuan UKM untuk meningkatkan kembali peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan ekonomi nasional,” ujar Dadang kepada Radar Cirebon, kemarin.
Di tahun 2023 ini, kata Dadang, pihaknya merencanakan aksi kegiatan UMKM Award tingkat Kabupaten Cirebon, yang bekerjasama dengan BJB Sumber. Sudah ada obrolan lisan dengan Kepala bjb, Topan. Dan akan ditindaklanjuti dibulan sekarang.
BACA JUGA:Harga BBM Terbaru 2023, Pertamax Rp 12.800, Pertalite Tetap Rp 10.000
Ia mengungkapkan, untuk jumlah UMKM di Kabupaten Cirebon hasil mencapai 200 ribu pelaku UMKM. Kenaikan itu sangat signifikan dibandingkan tahun 2018 lalu diangkat 31.054.
“Kenapa setelah dilakukan pendataan ada lonjakan yang signifikan, karena UMKM di Kabupaten Cirebon tumbuh subur. Maka, kehadiran UMKM harus menjadi bangga lantaran bisa membantu pemulihan ekonomi di Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.
Dadang menjelaskan, jual 200 ribu pelaku UMKM itu sifatnya masih pendataan. Belum direkap. Rencananya juga di tahun ini akan diklasifikasikan menjadi tiga kategori.
Yang pertama ada start up, UMKM yang baru tumbuh. Kedua, middle up, UMKM yang sudah berjalan di pertengahan, dan sudah mempunyai perizinan. Terakhir, UMKM yang sudah siap go internasional.
“Semua data UMKM itu akan kita input. Dan akan dimasukkan dalam aplikasi Si Trusmi (Sistem Terintegrasi Pelaku Usaha Mikro) bekerjasama dengan Diskominfo,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini produk UMKM yang masuk ke agregator atau buyer sudah tembus 242 produk. Jumlah tersebut bisa saja lebih dari itu. Dari 242 produk itu tersebar di 13 buyer. Seperti minimarket, perhotelan, supermarket, toko oleh-oleh maupun rumah makan.
Dadang juga berharap, pelaku UMKM harus lebih maju lagi. Kepedulian pemerintah juga harus lebih meningkat. Dan kemajuan UMKM Tidak hanya mengandal dari kegiatan yang dibiayai APBD saja. Bisa melalui kementerian juga, mau pun pihak lain yang sifatnya tidak mengikat.
BACA JUGA:Kenapa Harga BBM Turun Lebih Cepat di SPBU Swasta Dibanding Pertamina, Simak Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: