Kisah Ki Jagabaya Diperintah Prabu Siliwangi Menagih Pajak ke Cirebon, Misi Justru Berubah

Kisah Ki Jagabaya Diperintah Prabu Siliwangi Menagih Pajak ke Cirebon, Misi Justru Berubah

Kisah Ki Jagabaya utusan Prabu Siliwangi untuk Kesultanan Cirebon.-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com

Menurut Pustakawan Keraton Kanoman, Ki Jagabaya adalah petinggi Kerajaan Pajajaran yang dikirim Prabu Siliwangi ke Cirebon. 

BACA JUGA:Kombes YBK Tertangkap Sedang Nyabu di Kamar Hotel, Inilah Profil Singkatnya

"Ki Jagabaya/n itu petinggi Pajajaran sekelas patih yang datang ke cirebon untuk pemberian gelar Sri Mangana kepada Pangeran Cakrabuana," katanya, beberapa waktu lalu. 

Ki Jagabaya, kata Farihin juga utusan Prabu Siliwangi yang bermaksud menegur Sunan Gunung Jati, karena menghentikan pajak ke Pajajaran. 

Sementara itu, sumber lain menyebutkan bahwa Ki Jagabaya atau Jagabayan memilih membelot dari Prabu Siliwangi. Pejabat tinggi sekelas patih itu, memilih masuk Islam berganti nama Abdurahman. Kemudian menjadi pengikut Sunan Gunung Jati. 

Masjid Jagabayan yang berada di Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, menjadi salah satu jejak Tumenggung Jagabaya.

BACA JUGA:Jangan Khawatir! BPJS Kesehatan Bisa Menanggung Pemeriksaan dan Pembuatan Kacamata, Berikut Tata Caranya

Masjid Jagabayan yang ada di Jl Karanggetas, awalnya pos penjagaan yang ditempati Tumenggung Jagabaya untuk pengawasan. 

Seperti diketahui, di Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon, ada sedikitnya 8 situs baik makam hingga petilasan. Sebagian besar terkait dengan Kerajaan Pajajaran. 

Area situs tersebut penting untuk dilestarikan. Pasalnya, sempat pula terancam akan digusur untuk pembangunan kos-kosan. Beruntung waktu itu cepat dikomunikasikan. Keraton Kanoman menyurati kelurahan, hingga masyarakat setempat. 

Sehingga bisa dilakukan mediasi dan akhirnya tidak jadi digusur untuk keperluan membangun kos-kosan. Bahkan, area makan tersebut sudah diberi plang oleh Keraton Kanoman.

BACA JUGA:Bahan Bakar Alternatif Pengganti BBM Telah Dimukan, Kualitas Lebih Bagus dari Pertamax dan Ramah Lingkungan

Terkait banyaknya peninggalan Kerajaan Pajajaran di Kelurahan Kesenden, Kota Cirebon, besar kemungkinan karena interaksi kedua kerajaan. 

Apalagi Pangeran Walangsungsang ketika itu mendirikan pedukukan di pesisir Cirebon. Besar kemungkinan area tersebut menjadi lokasi berkembangnya pedukuhan.

Begitu juga Sunan Gunung Jati yang tidak lain adalah cucu dari Prabu Siliwangi. Karenanya, interaksi tentunya sangat kuat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: