Kisah Ki Jagabaya Diperintah Prabu Siliwangi Menagih Pajak ke Cirebon, Misi Justru Berubah

Kisah Ki Jagabaya Diperintah Prabu Siliwangi Menagih Pajak ke Cirebon, Misi Justru Berubah

Kisah Ki Jagabaya utusan Prabu Siliwangi untuk Kesultanan Cirebon.-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Ki Jagabaya diperintah Prabu Siliwangi untuk datang ke Cirebon dan menagih pajak. Misi tersebut cukup berat, karena Kesultanan Cirebon saat itu sudah dipimpin Sunan Gunung Jati.

Kendati melakoni misi sulit, Ki Jaga Baya yang diperintah Prabu Siliwangi tetap datang ke Cirebon untuk menanyakan terhentinya upeti.

Pasalnya, saat Kesultanan Cirebon sudah dipimpin Sunan Gunung Jati, upeti kepada Kerajaan Pajajaran pun dihentikan dan tidak lagi mengalir lancar.

Karena itulah, Ki Jagabaya diminta datang dan menagih apa yang dianggap menjadi kewajiban dari Cirebon kepada Kerajaan Pajajaran.

BACA JUGA:Taiwan Tawarkan Bantuan Tangani Covid-19, China Belum Tanggapi

Tetapi, begitu tiba di Cirebon, Ki Jaga Baya Justru berubah haluan. Bahkan, maksud menagih pajak pun tidak tersampaikan.

Apa yang terjadi? Rupanya begitu sampai di Cirebon, Ki Jagabaya malah memeluk agama Islam dan menjadi pengikut Sunan Gunung Jati. Lantas berubah nama, Sang Tumenggung pun memilih tinggal di Cirebon.

Versi Lai Kisah Ki Jagabaya

Pada versi yang lain, Ki Jagabaya diamanati memberikan gelar Sri Mangana untuk Pangeran Cakrabuana. Namun, kedatangan Ki Jagabaya ke Cirebon rupanya bukan untuk kembali pulang ke Kerajaan Galuh. 

Entah apa yang terjadi, petinggi Kerajaan Pajajaran itu, meninggal dunia dan makamnya sampai saat ini ada di Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. 

BACA JUGA:Mobil Grandmax Terbalik di Padang Pariaman, Ternyata Membawa Uang Ratusan Juta Rupiah

Waktu itu, Prabu Siliwangi adalah Raja Kerajaa  Pajajaran. Tapi belum bertakhta di Pakuan, atau saat ini kawasan Bogor. Melainkan masih berpusat di Galuh atau wilayah Kabupaten Ciamis. 

Pustakawan Keraton Kanoman, Farihin mengatakan, peristiwa Pangeran Walangsungsan dan Nyi Mas Rara Santang keluar dari Keraton Pajajaran juga terjadi di Galuh. 

Di tahun-tahun itu, Prabu Siliwangi sudah bertakhta sebagai Raja Pajajaran. Tetapi belum dinobatkan di Pakuan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: