Bercak Putih di Kulit Mirip Panu, Bisa Jadi Gejala Awal Kusta, Awas Berbahaya

Bercak Putih di Kulit Mirip Panu, Bisa Jadi Gejala Awal Kusta, Awas Berbahaya

Bercak putih di kulit bisa jadi gejala awal kusta. Ilustrasi foto:-Kristina Nor-pexels.com

Lebih lanjut dijelaskan oleh dokter Hariadi, bahwa kusta memiliki dua jenis. Jenis yang pertama adalah kusta kering alias pausi basiler (PB) kemudian yang kedua kusta basah atau multi basiler (MB).

Nah, munculnya bercak putih di kulit adalah ciri umum dari kusta kering. Sedangkan ciri umum dari kusta basah lebih mirip dengan kadas yaitu, timbul bercak merah serta penebalan kulit.

Dokter Hariadi juga menjelaskan bahwa, ada ciri yang paling mendasarkan pada kusta. Yaitu berkuranganya rasa atau bahkan mati rasa.

“Ciri khas yang mendasar dari kusta adalah kurang rasa (hipoestesi) atau mati rasa sama sekali (anestesi) pada gejala yang muncul," katanya. 

BACA JUGA:BERITA DUKA: KH Ismail, Kiai Sepuh Benda Kerep Meninggal Dunia

BACA JUGA:Lagi, Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia F1PowerBoat

"Ini yang menyebabkan penderita kusta bila dibiarkan dapat mengalami kecacatan, karena saraf mereka rusak sehingga mereka tidak merasakan sakit meskipun jari mereka putus,” imbuhnya.

Pengobatan Kusta

Terkait dengan dua jenis kusta seperti disebutkan di atas, maka dokter Hariadi menjelaskan jenis pengobatannya harus disesuaikan.

Namun demikian, metode pengobatan pada dua jenis kusta tersebut sama, yaitu multi drug therapy (MDT). MDT adalah metode pengobatan yang menggunakan lebih daru satu macam obat.

Namun demikian, macam-macam obat yang digunakan ini harus yang sudah direkomendasikan dan terbukti secara klinis.

Nah, untuk kusta kering, MDT akan dilakukan menggunakan obat jenis Rifampisin dan Dapson atau Diamino Diphenyl Sulfone (DDS) yang sudah tersedia dalam bentuk blister untuk dewasa dan anak. 

Dalam masa pengobatan, dokter akan menganjurkan pasien untuk meminum obat tersebut sebanyak 6 blister dalam waktu pengobatan sekitar 6 bulan. 

Sedangkan untuk kusta basah, obat-obat yang digunakan terdiri dari Rifampisin, Dapson atau Diamino Diphenyl Sulfone (DDS), dan Lamprene. 

Obat-obat tersebut juga telah tersedia dalam bentuk blister untuk dewasa dan anak. Selama masa pengobatan sekitar 12 bulan, dokter akan menganjurkan pasien meminum obat tersebut sebanyak 12 blister. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: