Sejarah Desa Jalaksana, Ketangguhan Ayam Milik Sultan Matangaji dan Perang Tanding Dua Jawara
Sejarah Desa Jalaksana memiliki sejarah yang berbeda, tentang ayam milik Sultan Matangaji dan perang tanding dua jawara-Dok-Radar Kuningan
Utusan yang membawa kidang hidup tersebut kemudian ditanya, mengaku bernama Ki Guludug berasal dari Pulau Pinggan.
BACA JUGA:Sejarah Desa Dompyong, Terbentuk lewat Sayembara Pembuatan Bedug
Mendengar jawaban tersebut, Gusti Sultan Matangaji tambah senang dan memutuskan bahwa Ki Guludug diganti namanya jadi Wanataka.
Sebagai tanda terimakasih dan ungkapan senang, Gusti Sultan Matangaji juga mengganti nama Pulau Pinggan menjadi Desa Laksana.
Suatu ketika, Gusti Sultan Matangaji bersama para jawara dari Cirebon, hendak berkunjung ke Desa Laksana.
Gusti Sultan Matangaji dan rombongan tiba di suatu tempat dekat Desa Laksana yang sekarang tempat tersebut dinamakan Pajawan.
Gusti Sultan Matangaji memiliki hobi sabung ayam, selama 40 hari di Desa Laksana, ayam miliknya yang diberi nama Jalak, tidak ada yang mampu mengalahkannya.
BACA JUGA:Sejarah Nyi Ambet Kasih, Istri Pertama Prabu Siliwangi dari Majalengka
Hingga suatu ketika, Gusti Sultan Matangaji mengumpulkan 21 orang sesepuh Desa Laksana untuk bermusyawarah di suatu tempat yang sekarang dinamakan Tarikolot.
Dalam musyawarah tersebut, memutuskan bahwa dengan kemenangan ayam miliknya itu, menjadi sejarah Desa Jalaksana.
Nama Jalak digabung dengan nama Laksana sebagai peringatan sejarah Jalaksana terbentuk.
Adapun para sesepuh yang berjumlah 21 orang itu, diperintahkan untuk membuat lagi desa-desa lain, sehingga sekarang di Kecamatan Jalaksana terdiri dari 21 desa.
BACA JUGA:Tradisi Yu Sheng Hidangan Filosofis Khas Imlek, Bisa Dinikmati di Cirebon, Ada di Tempat Ini
Sejarah Desa Jalaksana Versi Kedua
Pada tahun 1482 Masehi, Syeh Syarif Hidayatulloh atau Sunan Gunung Jati, mengembangkan Islam di Jawa Barat dengan cara damai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: