Besok, Kontrak Pasar Mambo Resmi Distop

Besok, Kontrak Pasar Mambo Resmi Distop

KEJAKSAN - Deadline waktu habisnya masa kontrak Pasar Mambo makin dekat. Tanggal 15 Desember 2010 besok, Pemerintah Kota Cirebon resmi mengakhiri kerjasama dengan Koperasi Pasar Mambo yang menyebabkan para pedagang di bantaran Sungai Sukalila tersebut mesti direlokasi. Perusahaan Daerah (PD) Pasar pun mulai hari ini mendata pedagang pasar khususnya para pedagang makanan dan minuman untuk kemudian direlokasi ke lantai II Pasar Pagi. “Besok kita mulai turun ketemu pedagang, selama ini kan kita komunikasi cuma sama tim aja,” ujar Direktur PD Pasar, Darwin Windarsyah, Senin (13/12). Menurut Darwin, PD Pasar dalam persoalan ini sikapnya pasif atau hanya membuka penawaran kepada pedagang yang memang mau direlokasi ke lantai II Pasar Pagi, meski hingga saat ini belum ada tanda-tanda pedagang mau direlokasi. Jika pedagang sudah ada yang menyatakan minatnya untuk pindah ke lantai II Pasar Pagi, maka kemudian PD Pasar akan melakukan pembenahan infrastruktur untuk pedagang. Dari kapasitasnya, lantai II Pasar Pagi sedikitnya bisa menampung sampai 40 pedagang dan yang akan menjadi prioritas adalah pedagang makanan dan minuman. Soal belum adanya pembenahan sarana dan prasarana hingga saat ini, Darwin beralasan, pembenahan baru akan dilakukan setelah dilakukannya pendataan. Sebab, bila dilakukan pembangunan sarana dan prasarana terlebih dahulu, dikhawatirkan justru akan mubazir. “Sampai sekarang belum ada (pedagang yg berminat). Tapi setelah kita punya datanya, nanti kita siapkan infrastrukturnya,” kata pria berkacamata ini. Ditemui di ruang kerjanya, Kepala UPTD Pasar Pagi, Popon Hernawati, mengaku belum adanya rapat koordinasi mengenai rencana relokasi pedagang Pasar Mambo ke lantai II Pasar Pagi. Tetapi pada prinsipnya, dia menyambut baik upaya tersebut dan berharap dengan kehadiran pedagang makanan dan minuman di lantai II Pasar Pagi, akan kembali menghidupkan kios-kios yang saat ini tidak berpenghuni dan sebagian besar sudah berubah menjadi lahan parkir. “Kayaknya memang susah ya (relokasi). Soalnya pedagang yang punya kios di sini (lantai II Pasar Pagi) banyak yang beli kios di Pasar Mambo,” ujar perempuan yang baru menjabat tiga bulan itu. Popon mengakui, kondisi kios di lantai II Pasar Pagi memang sudah banyak yang berubah menjadi lapangan parkir. Sebab, kios-kios tersebut memang kosong dan tidak berpenghuni. Saat ini kios yang tersisa keseluruhannya sebanyak 49 kios dan yang terisi pedagang hanya 15 kios saja, sedangkan sisanya kosong tak berpenghuni. “Kalau 40 sih cukuplah ditampung di sini. Ini kan masih luas,” ucap dia. Sementara itu, mantan anggota tim pembentukan Pasar mambo, Jayadi, justru mengaku pesimis dengan rencana relokasi pedagang ke lantai II Pasar Pagi. Kendati demikian, pria yang dulunya mengundurkan diri dari keanggotaan tim Pasar Mambo ini tetap berharap agar lantai II Pasar Pagi kembali ramai seperti saat baru dibangun.(yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: