Wah Gawat! Merespon Ancaman AS dan Jerman, Rusia Kirim Robot Penghancur Tank Abrams dan Leopard 2
Sebuah pesan dari warga dunia untuk menghentikan perang antara Rusia dengan Ukraina.-pexels.com -
MOSKOW, RADARCIREBON.COM – Amerika Serikat dan negara-negara Eropa akan mengirimkan tank Abrams dan Leopard 2 ke Ukraina. Rusia langsung merespon dengan meluncurkan robot penghancur tank Abrams dan Leopard 2.
Menurut mantan direktur jenderal badan antariksa federal Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, robot yang diberi nama Marker buatan Rusia itu mampu memukul tank Abrams buatan AS dan tank Leopard buatan Jerman.
Rogozin menjelaskan bahwa Marker mempunyai katalog target dalam bentuk spektrum cahaya tampak dan inframerah.
BACA JUGA:Kapan Cap Go Meh 2023? Pesta Penutup Perayaan Imlek
Selain itu, sistem tersebut akan membantu Marker untuk mendeteksi secara otomatis perangkat keras militer musuh.
“Misalnya, sesaat setelah pengiriman tank Abrams dan Leopard ke pasukan Ukraina dimulai, Marker akan dilengkapi dengan gambar elektronik yang sesuai untuk mendeteksi dan menghancurkan tank AS dan Jerman dengan peluru kendali anti-tank,” kata Rogozin kepada Sputnik.
Marker, menurut dia, juga bisa memprioritaskan target musuh saat berada di garis terdepan.
Mantan kepala Roscosmos itu mengatakan empat robot Marker akan dikirimkan ke wilayah Donbass pada Februari nanti.
BACA JUGA:Persiapan Piala Asia U-20, Shin Tae Yong Panggil 30 Pemain untuk Jalani TC
Dia berharap Marker bisa segera beroperasi setelah melalui serangkaian uji coba.
Pernyataan Rogozin muncul setelah Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengumumkan keputusan Berlin untuk mengirimkan 14 unit tank Leopard 2 ke Ukraina.
Kemudian, diikuti pengumuman Presiden AS Joe Biden yang menyatakan bahwa Washington juga bakal mengirimkan 31 tank Abrams ke Kiev.
BACA JUGA:Denmark Bertekad Masuk Lima Besar Negara Investasi Tertinggi di Jawa Barat
Kedutaan Besar Rusia di Jerman memperingatkan bahwa “keputusan (Berlin) yang berbahaya itu dapat mendorong konflik di Ukraina ke tingkat kebuntuan baru".
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, juga menyatakan bahwa keputusan AS dan negara-negara Barat itu telah menunjukkan keterlibatan langsung mereka dalam konflik di Ukraina.
Moskow telah berulang kali memperingatkan AS dan para sekutunya bahwa pengiriman bantuan militer ke Kiev akan memperpanjang konflik di Ukraina.
BACA JUGA:Lukas Enembe Tidak Mau Diperiksa Kesehatannya di RSPAD Gatot Soebroto
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan negara-negara anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang "bermain api" dengan memasok senjata ke Kiev, dan setiap arak-arakan militer ke Ukraina akan menjadi target sasaran bagi Rusia. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase