50 Tahun Terakhir, Angka Kematian Bayi di Jawa Barat Turun Signifikan
Ilustrasi bayi baru lahir--
BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam rentang 50 tahun, penurunan Angka Kematian Bayi di Jawa Barat mencapai 90 persen.
AKB menurun signifikan dari 26 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 13,56 per 1.000 kelahiran hidup selama satu dekade terakhir dan angka ini lebih rendah dari AKB rata-rata nasional.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, turunnya AKB ini menunjukkan orang tua semakin sadar untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal enam kali selama kehamilan) termasuk memeriksakan kesehatan bayinya pasca lahir.
BACA JUGA:Teddy Minahasa Akan Segera Disidang, Kasipidum Kejari Jakbar: Jadwalnya Kamis 2 Februari 2023
"Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak baik di Fasyankes Primer maupun rujukan."
"Kemudian ada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, perbaikan dan pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas surveilans kesehatan ibu dan anak."
"Termasuk peningkatan kesadaran masyarakat melalui berbagai media edukasi telah memberikan dampak terhadap penurunan AKI dan AKB," jelasnya, Selasa 31 Januari 2023.
BACA JUGA:Teddy Minahasa Akan Segera Disidang, Kasipidum Kejari Jakbar: Jadwalnya Kamis 2 Februari 2023
Angka kematian maternal atau Angka Kematian Ibu (AKI) adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain lain.
Hasil Long Form SP2020 menunjukkan, AKI di Provinsi Jabar sebesar 187 yang artinya terdapat 187 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas dari 100.000 kelahiran hidup.
BACA JUGA:Partai Politik Siapkan Berkasnya, Minggu Kedua Mei 2023 Pendaftaran Bacaleg Dibuka
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah kematian yang terjadi pada penduduk yang berumur 0-11 bulan (kurang dari 1 tahun). Dalam rentang 50 tahun (periode 1971-2022), penurunan AKB di Jawa Barat mencapai 90 persen.
Ketua Tim Statistik Sosial BPS Provinsi Jawa Barat Isti Larasati Widiastuty mengatakan, selama periode satu dekade bonus demografi yang dialami Jawa Barat, AKB menurun signifikan dari 26 per 1.000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 13,56 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020.
Nina Susana Dewi juga menuturkan upaya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam pencapaian penurunan AKI – AKB, yakni dengan peningkatan kapasitas SDM, pemenuhan sarana dan prasarana, dan pendampingan masyarakat, diantaranya dengan Skrining Layak Hamil (calon pengantin dan Pasangan Usia Subur/PUS), edukasi gizi seimbang kepada ibu hamil serta pelibatan kader dalam deteksi dini risiko di masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase