Pilot Pesawat Susi Air Belum Ditemukan, Ketua Komisi I DPR RI: TNI Harus Turun Tangan

Pilot Pesawat Susi Air Belum Ditemukan, Ketua Komisi I DPR RI: TNI Harus Turun Tangan

Pesawat Susi Air saat sedang terbang diatas langit Indonesia.-Dokumen Susi Air-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Hingga saat ini pilot pesawat Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Max Marthin belum diketahui rimbanya.

Bahkan, ada dugaan sang pilot yang membawa pesawat Susi Air tersebut disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

BACA JUGA:Jumlah Pengungsi Gempa Bumi di Kota Jayapura Terus Bertambah, Tersebar di 15 Lokasi

Menindalanjuti situasi tersebut, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid meminta TNI segera membebaskan pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Max Marthin.

"Saya minta pihak-pihak untuk berkomunikasi terutama juga dari TNI bagaimana agar pilot ini kalau betul disandera agar bisa segera dibebaskan," kata Meutya dalam keterangannya yang dilansir dari Parlementaria Jumat 10 Februari 2023.

BACA JUGA:Countdown 100 Hari Menuju Piala Dunia FIFA U-20 Sudah Dimulai, TC Timnas Indonesia Belum Komplit

Ia pun berharap agar TNI segera mengambil langkah sigap menyelesaikan kasus itu, termasuk pilot serta penumpang yang disandera dapat segera dibebaskan.

Meutya menyebut bahwa Komisi I DPR RI telah menyetujui Perpres pelibatan TNI dalam mengatasi terorisme sebagai landasan hukum untuk menyelesaikan kasus tersebut.

BACA JUGA:Program CSR BRI Life, Bagi-bagi Bantuan untuk Pelaku UMKM di Cirebon

"Jadi, karena (Pepres) itu mereka merasa bisa melakukan penanganan dengan baik di Papua. Tapi tanpa menunggu Perpres, kami minta Panglima TNI untuk terus siaga," ucapnya.

Pihaknya pun meminta TNI untuk dapat terus bersiaga dan mengedepankan humanisme dalam melakukan pengamanan di Papua.

BACA JUGA:Profil Singkat Aktris Anneke Putri yang Muncul dalam Aksi Bela Alquran di Kota Cirebon

"Jadi sikap humanis yang terukur dan tetap tegas terhadap pelanggaran aksi-aksi teror. Tentu TNI harus tegas.”

“Tapi pendekatan keseharian terhadap kelompok tersebut juga harus dilakukan secara dialogis atau humanis serta berjalan bersama-sama," tutup Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Sebelumnya, TNI AD mengungkapkan pesawat Susi Air dibakar di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa 7 Februari 2023 pagi.

BACA JUGA:Terbukti Dibayarkan, Klaim BRI Life Makin Cepat dan Sederhana

Pesawat Susi Air dibakar Kelompok Separatis Teroris (KST) di bawah komando Egianus Kogoya.

Adapun dalam informasi yang diberitakan, hingga Kamis 9 Februari 2023 Pilot Susi Air pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Max Marthin masih belum diketahui keberadaannya. Sedangkan, lima penumpang Susi Air berhasil dievakuasi. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase