Bisnis UMKM di Tengah Kekhawatiran Resesi, Tetap Melaju dan Tangguh

Bisnis UMKM di Tengah Kekhawatiran Resesi, Tetap Melaju dan Tangguh

Ide bisnis dengan modal kecil yang berpotensi menguntungkan.-Istimewa-radarcirebon.com

Musim hujan juga menyebabkan panen hortikultura sebagian busuk dan sulit melaut (bagi nelayan), harga barang input (terutama pupuk) mahal dan langka di beberapa daerah.

Sejalan dengan kenaikan Indeks bisnisnya, sentimen pebisnis UMKM juga membaik signifikan. 

Hal ini berkaitan dengan kehidupan yang semakin normal pasca pandemi, aktivitas perekonomian yang semakin meningkat serta diikuti dengan daya beli masyarakat yang semakin pulih. 

BACA JUGA:Wagub Jabar Sigap Tanggapi Korban Hoaks Penculikan Anak

BACA JUGA:Wagub Uu Tengok Warga Garut yang Sempat Viral Dituduh Penculik di Muratara

Sementara itu penghapusan PPKM, adanya event menjelang HBKN (bulan puasa) serta prospek ekonomi yang tetap baik dinilai akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja usaha debitur.

Tren omset usaha terus meningkat, bahkan semakin banyak di atas rata-rata sebelum pandemi. 

Hal ini tercermin dari 27,9% (Q4-2022) pelaku UMKM yang menyatakan bahwa omset usahanya sudah di atas rata-rata sebelum pandemi, naik dibandingkan pada survei periode sebelumnya yang hanya sebanyak 16,2%.

Sebagian besar pelaku UMKM meyakini kondisi usaha 2023 lebih baik dibandingkan 2022. 

Namun, ada beberapa faktor yang dikhawatirkan pelaku UMKM di 2023 yang bisa menghambat usahanya. 

Yakni, kenaikan suku bunga, resesi ekonomi dunia, kenaikan harga dan kelangkaan barang input,kenaikan harga barang dan jasa, dan serta Pandemi Covid-19.

Temuan hasil riset Indeks Bisnis UMKM Q4 2022 ini semakin memperkuat optimisme Direktur Utama BRI Sunarso menghadapi tantangan di tahun 2023. 

Dimana ia menyampaikan bahwa peluang resesi di Indonesia tidak besar dan hanya sebesar 3%. 

Menurut Sunarso, ada dua faktor yang membuat Indonesia bisa tahan akan resesi di 2023, di antaranya terkait konsumsi dalam negeri dan optimisme akan kondisi UMKM. 

"Dua faktor inilah yang membuat kita memiliki ketahanan akan kondisi di 2023," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: