WADUH GAWAT! Diterjang Banjir dan Sampah, Jembatan Kalimangsetan Putus

WADUH GAWAT! Diterjang Banjir dan Sampah, Jembatan Kalimangsetan Putus

JEMBATAN KALIMANGSETAN PUTUS – Puluhan warga beserta pamong desa Karanglayung dan Sumuradem, melakukan kerja bakti membersihkan sampah yang nyangkut di badan jembatan Kalimangsetan.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Jembatan Kalimangsetan yang menghubungkan Desa Sumuradem dan Karanglayung, Kecamatan Sukra, putus diterjang banjir. Kondisi jembatan alternatif di atas kali pembuangan itu kini mengenaskan.

Untuk sementara jembatan sepanjang sekitar 20 meter dan lebar 2 meter ditutup dan tak bisa dilalui. Dampaknya, jika akan menyeberang, warga dari dua desa bertetangga itu, terpaksa harus memutar melalui jalan pantura dengan jarak lebih jauh.

Kuwu Desa Karanglayung, H Kasmana SH mengatakan, putusnya jembatan akibat arus di aliran sungai Kalimangsetan sangat deras. Imbas intensitas hujan tinggi sejak tiga hari terakhir serta melimpahnya kiriman air dari wilayah hulu.

Membuat debit air sungai meluap. Sembari membawa aneka material sampah hingga mendorong badan jembatan.

BACA JUGA:Satu Kampung di Kuningan Dilarang Makan Ikan Lele, Ini Kisahnya

BACA JUGA:Pertamina Sosialisasikan Program Subsidi Tepat QR Code Pada Pengusaha Mobil Rental Bandung

Membludaknya sampah sampai merendam geladak jembatan yang terbuat dari kayu. Membikin beban di jembatan itu semakin berat. Hingga akhirnya salah satu pondasi jembatan jebol.

"Airnya kan tinggi, naik sampai ke geladak. Sampah tertumpuk, hantam badan jembatan. Pondasi dulu yang kena, ambrol,” kata Kuwu Kasmana kepada Radar, Sabtu (25/2).

Mencegah ambruknya jembatan, pihaknya bersama masyarakat langsung melakukan aksi kerja bakti membersihkan gunungan sampah. Puluhan orang digerakkan. Sebagian sampah diangkut ke pinggir sungai. Sisanya dialirkan ke arah muara laut Sumuradem.

Namun, usaha itu tak banyak menolong. Semakin derasnya arus sungai serta terus bertambahnya volume sampah, kerusakan jembatan Kalimangsetan makin parah dan akhirnya putus.

BACA JUGA:Laundry Kebakaran di Sutawinangun Cirebon, 1 Orang Karyawan Meninggal Dunia

BACA JUGA:Meriahnya Fashion Show Sampah Daur Ulang di SD Islam Al Azhar 3 Cirebon

Kuwu Kasmana mengungkapkan, jembatan Kalimangsetan usianya memang sudah cukup tua. Dibangun sejak masa pemerintahan kakaknya yang menjadi Kuwu Desa Sumuradem diawal tahun 2000 lalu. Sudah beberapa kali pula diperbaiki oleh Kuwu Sumuradem berikutnya.

Hanya saja, pembangunan konstruksi jembatan terkesan seadanya. Karena memang difungsikan sebagai akses penghubung alternatif bagi warga yang hendak bolak-balik berziarah ke TPU setempat. Ataupun sebagai jalan pintas para pekerja PLTU Sumuradem. “Kalau tidak musim hujan, debit sungai Kalimangsetan surut. Aman,” ujarnya.

Pasca kejadian, ia langsung berkordinasi dengan pihak terkait. Bersama Kuwu Desa Sumuradem berencana segera membangun ulang jembatan Kalimangsetan. Menggunakan dana talangan.

Sebab, menunggu realisasi bantuan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Indramayu bakal menyita waktu cukup lama. Diperkirakan baru akan dibangun setelah lebaran nanti.

“Sementara jembatan Kalimangsetan inikan fungsi utamanya mempermudah akses warga bolak-balik ke TPU. Pastinya, saat bulan puasa dan mau hari raya, banyak warga yang ziarah ke kuburan. Kami bersama Pemdes Sumuradem lagi mengusahakan supaya pembangunan ulang jembatan bisa disegerakan,” tandas Kuwu Kasmana.

BACA JUGA:Kepala Bakamla RI Kunjungi Japan Coast Guard di Tokyo, Bahas Ini

BACA JUGA:Rumah BUMN Tarutung Diresmikan, Kementerian BUMN dan BRI Perkuat UMKM Lokal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: