Dedi Mulyadi ‘Kejar’ Muhammad Sabil ke Cirebon setelah Viral Komentar ‘Maneh’ di Postingan Ridwan Kamil

Dedi Mulyadi ‘Kejar’ Muhammad Sabil ke Cirebon setelah Viral Komentar ‘Maneh’ di Postingan Ridwan Kamil

Dedi Mulyadi bertemu Muhammad Sabil di Cirebon. Foto:-Tangkapan layar-@dedimulyadi71

Sementara itu Sabil mengatakan, dia lancar berbahasa Sunda lantaran kuliah di Bandung. 

“Bareto kuliah di Bandung,” katanya.

Pembicaraan keduanya lantas semakin cair. Dedi Mulyadi kemudian menyinggung kata maneh yang viral gara-gara Sabil.

Sabil juga bertanya, boleh tidak dia memanggil Dedi Mulyadi menggunakan kata maneh.

Yang ditanya kemudian mengungkapkan, bahwa orang Sunda pada masa silam, tidak menggunakan undak usuk basa.

BACA JUGA:Ada Wacana Ganjar - Prabowo, Petinggi PDI Perjuangan Akhirnya Sebut Ciri-ciri Capres yang Akan Diusung

Artinya, tidak mengenal tingkatan dalam berbahasa. Menurut Dedi, kondisi itu sekarang masih terjadi di sebagian wilayah Bogor, Sukabumi dan Banten.

“Saya ini termasuk yang menganut, kalau di Sunda yang asli itu tidak menggunakan undak usuk (basa),” katanya.

“Tetapi kalau dalam pandangan saya, bahasa itu bukan kalimat ‘maneh’, bukan kalimat ‘sia’, bukan kalimat apa pun. Tergantung hati. Jadi, walaupun bahasanya halus. Kalau hatinya benci, tetap aja nyelekit,” imbuh Dedi.

Sebelumnya, nama Muhammad Sabil, seorang guru SMK di Cirebon viral lantaran komentarnya di postingan Instagram Ridwan Kamil.

Komentar itu menggunakan kata ‘maneh’ yang dinilai kasar oleh sebagian orang. Terlebih setelah beberapa netizen kemudian mengaitkan dengan latar belakang Sabil yang seorang guru.

Kasus ini semakin heboh lantaran Sabil kemudian mendapatkan SP3 dari Yayasan sekolah tempatnya mengajar.

Kasus ini sampai jadi sorotan sejumlah media besar nasional. Hingga memancing reaksi dari sejumlah tokoh nasional dan Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: