Galeri Investasi Sekolah Pelita Bangsa di Bawah Naungan Bursa Efek Indonesia, Berikut Ini Tujuannya

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Galeri Investasi kini telah diresmikan di SPK Sekolah Pelita Bangsa Cirebon.

Galeri investasi edukasi ini berada di bawah naungan Bursa Efek Indonesia (BEI). Bagian dari upaya meningkatkan literasi finansial para siswa.

Acara peresmian Galeri Investasi di Skolah Pelita Bangsa dihadiri langsung oleh perwakilan dari Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, MNC Sekuritas, dan Universitas Swadaya Gunung Jati.

Hadir pula perwakilan dari Yayasan Catur Insan Pelita Bangsa, Kepala Sekolah SPK SMA Pelita Bangsa, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lemahabang, para guru serta siswa.

Acara digelar di auditorium Kampus Sekolah Pelita Bangsa, beberapa waktu lalu.

Kepala Sekolah SMA Pelita Bangsa, Regina Elisabeth T B Sc M Ed menuturkan, Galeri Investasi Edukasi adalah program yang diinisiasi oleh BEI.

BACA JUGA:Ada Kekuatan Super Di Balik Penyadapan Getah Pinus Ilegal di Gunung Ciremai

BACA JUGA:Elkan Baggott dan Jordi Amat Berbalas Pujian Jelang Laga Indonesia vs Burundi

Tujuannya untuk mengenalkan pasar modal kepada siswa dan masyarakat serta membantu meningkatkan literasi keuangan dalam memahami, mengelola dan mengambil keputusan investasi secara efektif.

Di dalamnya, siswa mendapatkan program pelatihan dan pembelajaran tentang pasar modal, termasuk cara investasi di pasar modal, analisis saham, manajemen risiko, dan sebagainya.

"Setelah Galeri Investasi ini diresmikan, langsung dilanjutkan dengan seminar pengenalan pasar modal bagi para siswa," terangnya.

Perlunya siswa  melek keuangan agar mereka dapat memahami dan mengelola keuangan mereka secara bijak.

Dengan bergejolaknya ekonomi global yang dapat mempengaruhi makro ekonomi regional, maka literasi keuangan yang mencakup pemahaman tentang konsep keuangan seperti penghasilan, pengeluaran, tabungan, investasi, manajemen risiko, dan pengaturan anggaran menjadi hal yang sangat penting.

"Kaum milenial harus diajarkan berlaku bijak dalam berinvestasi terlebih dengan maraknya investasi bodong saat ini dan dorongan konsumsi," jelasnya.

Sumber: