Ada Kekuatan Super Di Balik Penyadapan Getah Pinus Ilegal di Gunung Ciremai

Ada Kekuatan Super Di Balik Penyadapan Getah Pinus Ilegal di Gunung Ciremai

Aktivis lingkungan Kabupaten Kuningan mendatangi Taman Nasional Gunung Ciremai mengenai aktivitas penyadapan getah pinus ilegal yang sempat terjadi.-M Taufik-Radar Kuningan

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Aktivitas penyadapan getah pinus ilegal yang terjadi di kawasan Gunung Ciremai, memantik reaksi aktivis lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Kuningan.

Para aktivis menilai, ada kekuatan super di belakang aksi penyadapan getah pinus ilegal yang terjadi beberapa waktu lalu.

Para aktivis tersebut, mendatangi kantor Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Rabu 22 Maret 2023. 

Mereka menyampaikan sikap atas kegiatan penyadapan getah pinus ilegal di kawasan hutan Gunung Ciremai.

BACA JUGA:Jadwal Imsak, Solat dan Buka Puasa Hari Kedua Puasa Bulan Ramadhan 1444 H Kabupaten Kuningan

Kehadiran para pegiat lingkungan tersebut diterima langsung Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Maman Surahman.

Ikut hadir menemani, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Kuningan San Andre Jatmiko.

Juru bicara pegiat lingkungan Maman Mezique mengatakan, kehadiran para aktivis ini berkaitan dengan masa depan Gunung Ciremai.

Maman Mezique yang juga Ketua LSM AKAR Kuningan menyampaikan, hutan Ciremai kini mulai terusik dengan hadirnya para penyadap getah pinus.

BACA JUGA:Tolak Peyadapan Getah Pinus di Gunung Ciremai, BEM Uniku Dapat Ancaman

Menurut Mezique, terbitnya Surat Keputusan Dirjen KSDAE tentang Zona Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai telah disalahartikan oleh sejumlah kalangan. Sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Salah satunya keinginan pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu di zona tradisional berupa kegiatan penyadapan getah pinus.

Mezique menilai, penyadapan getah pinus jika tidak disikapi dengan benar maka akan menimbulkan permasalahan di masa depan. 

Permasalahan yang terjadi, menurut Mezique, tidak hanya permasalahan kelestarian kawasan TNGC, tetapi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar kuningan